Liputan6.com, Jakarta Memiliki rumah adalah impian semua orang. Saat impian memiliki rumah sudah terwujud, tempat berlindung dari panas dan hujan itu pun tentu harus terus dirawat supaya selalu terlihat prima.
Nah, ketika rumah membutuhkan renovasi besar-besaran atau total, tentu bukan perkara sepele. Kita tidak hanya harus memikirkan dan mempersiapkan biaya untuk renovasinya saja. Akan ada banyak hal dan biaya lain yang harus dialokasikan saat ingin merombak rumah besar-besaran.
Menurut DuitPintar.com, berikut beberapa hal yang harus kita persiapkan jika ingin merenovasi rumah:
1. Biaya sewa atau kontrak rumah sementara
Saat rumah direnovasi total, tidak mungkin para penghuni rumah memaksakan diri untuk tetap tinggal di lokasi yang sedang direkonstruksi tersebut. Mau tidur di sebelah gundukan pasir atau batako?
Cari saja rumah kontrakan yang lokasinya berdekatan dengan rumah yang sedang direnovasi agar tetap bisa mengawasi. Pilih yang sederhana, tapi nyaman. Toh hanya untuk ditinggali sementara. Tak perlu cari yang mewah dan harga sewanya tinggi.Â
Advertisement
2. Perlengkapan rumah tangga baru
Setelah bangunan rumah lama berubah jadi bangunan rumah baru, rasanya ada yang sedikit kurang kalau tidak dilengkapi dengan beberapa peralatan rumah tangga yang baru.
Eits, tunggu dulu! Bukan berarti jadi boros dan langsung mengganti semua perabotan lama ya. Itu namanya tidak bijak dalam pengeluaran.
Pilah dulu peralatan apa saja yang sekiranya sudah usang dan memang harus diganti dengan yang baru. Buat daftarnya dengan rapi, lalu lakukan survei dulu ke beberapa toko retail atau online shop untuk menghitung anggarannya.
3. Tambahan anggaran biaya tagihan listrik
Saat bangunan rumah yang baru lebih luas dan membutuhkan daya listrik yang lebih besar, otomatis akan ada biaya listrik yang lebih besar. Nah, jangan lupa untuk mempertimbangkan tambahan pengeluaran rutin tagihan listrik ini setiap bulannya.
Perlu juga selektif dalam menambah peralatan elektronik jika tak mau biaya listrik meningkat gratis. Pilah yang memang dibutuhkan saja, misalnya tidak menambah televisi atau peralatan masak yang boros listrik.
4. Biaya perizinan
Sebagai warga negara yang baik dan taat peraturan, kita harus tahu bahwa saat kita mengubah bangunan rumah secara total, maka kita perlu membuat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang baru juga.
Tak perlu khawatir bahwa mengurus IMB ini akan ribet. Kita bisa mengurusnya lewat Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang ada di kantor kecamatan terdekat. Beberapa dokumen yang harus dipersiapkan, antara lain gambar bangunan baru, IMB lama, fotokopi KTP, NPWP, dan juga bukti pembayaran pajak bumi bangunan (PBB).
Nah, untuk besaran nominal biaya perizinannya sendiri tergantung luas bangunan dan besaran retribusi sesuai dengan kebijakan di daerah tempat kita tinggal.
5. Biaya darurat
Satu anggaran lagi yang juga tidak boleh dilupakan adalah biaya darurat atau biaya lain-lain yang dapat dikeluarkan sewaktu-waktu. Kebutuhan saat sedang melakukan renovasi rumah, terutama renovasi total, realitanya sering tak terduga.
Dana darurat ini bisa jadi penyelamat seandainya anggaran yang sudah diperkirakan sebelumnya meleset. Besarnya dana darurat yang harus disiapkan tergantung kemampuan finansial masing-masing. Namun sebagai acuan, dana darurat yang disarankan adalah 20 persen dari total anggaran renovasi rumah.
Â