Sukses

Menu Tempoe Doeloe Bisa Dinikmati di Festival Kota Lama Semarang

Menu Tempoe Doeloe Bisa Dinikmati di Festival Kota Lama Semarang

Liputan6.com, Semarang Anda pernah mencicipi menu makanan tempo dulu? Makan Mini Socijsbrood? Amandel en bitterballen? Soep tomat ala Oma Oen yang sangat terkenal bernama Heldere tomatensoep met balletjes?

Nah, bagi yang ingin bernostalgia dengan makanan tempo doeloe, segera langkahkan kaki ke Festival Kota Lama 2017. Even yang digelar di Area Retensi Tawang Kota Lama, Semarang itu siap menyapa penikmat kuliner pada 23-24 September 2017.

"Event Festival Kota Lama kembali menyapa. Tahun ini sudah berjalan ke-enam kalinya," ujar Partono, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Sabtu (16/9/2017).

Bersama Oen’s Semarang Foundation (OSF), “AMBO” sebagai stakeholder Kota Lama, “Vrienden van Kota Lama”, masyarakat peduli Kota Lama yang berdomisili di Belanda, serta masyarakat dan komunitas peduli Kota Lama yang ada di Kota Semarang, sebuah even kuliner tempo doeloe pun coba di-create. Agenda puncaknya, Gala Dinner yang menyediakan beragam makanan tempo dulu.

Dengan menyiapkan dana Rp 200 ribu per orang, Anda sudah bisa mencicipi beragam makanan tempo doeloe. Sekilas, harga yang dipatok panitia memang terlihat agak mahal. Namun, bila melihat menu yang dihidangkan dan bagaimana acara ini dikemas dengan berbagai hiburan, budget Rp 200 ribu bakal terasa sangat murah.

Semua makanan tempo doeloe nantinya bisa dengan bebas dicicipi. Mulai dari Nostalgische snacks, seperti mini socijsbrood, amandel en bitterballen, Heldere tomatensoep met balletjes, Garnalensalade-cocktail (koktail slada udang), Kip met champignonsaus, hingga aardappels en groenten (steak ayam saus champignon dengan kentang goreng dan sayur), semua dipastikan siap disantap pengunjung. Belum lagi nasi goreng Toko Oen, es krim legendaris Toko Oen tutti frutti ice cream, met vruchten en kruimels, dan koffie/thee met koekjes (kopi/teh dengan kue kering) buatan Toko Oen.

Gala Dinner merupakan pembuka Festival Kota Lama 2017. Beragam agenda lainnya juga dikemas untuk memanjakan mata wisatawan. Pada Hari kedua, waktunya Car Free Day pindah ke Kota Lama. Setelah itu, aerobik, zumba, dan lomba line dance akan mengawali pembukaan Festival Kota Lama hari terakhirnya,” ucap Partono.

Kemeriahan acara juga dilanjutkan dengan talkshow tentang Kota Lama dan Kita. Acara ini masih dalam rangkaian Festival Kota Lama 2017 yang nantinya digelar di Gedung Samudra Indonesia mulai pukul 15.00 WIB. Pengisi pembicaranya berasal dari Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Jawa Tengah (Jateng) dan komunitas Instagram Semarang, Explore Semarang. Acara ini gratis untuk umum.

Malam harinya, digelar fashion show dan line dance yang akan dimulai dari pukul 19.00 WIB. Lokasinya berada di panggung Festival. Fashion show dan Dance on the Street bersama House of Pinky dan LPTB Susan Budihardjo ini menampilkan kolaborasi tari Belanda dan Jawa bersama tamu-tamu dari Belanda.

"Selain itu, festival yang mengusung Sepanjang Jalan Kenangan, juga ada acara walk tour kota lama, rally photo, Instagram competition, dan acara menarik lainnya," kata Partono.

Beragam kemeriahan tadi ikut disorot Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Dia mengaku sangat senang lantaran Semarang mulai rajin membuat even kreatif yang bisa mendatangkan banyak wisatawan.

“Ini bagus sekali. Kota Lama Semarang sudah masuk dalam “tentative list” UNESCO, yaitu nominasi daerah yang berpotensi menjadi Warisan Dunia. Lewat even-even kreatif seperti itu, mata dunia akan terus mengarah pada Semarang," ujar Arief.

Dengan rumus Pentahelix, dirinya yakin “tentative list” UNESCO tadi akan semakin cepat mendorong Kota Lama sebagai daerah tujuan wisata internasional.

"Tidak lagi menunggu siapa yang akan memulai, siapa yang berwenang, siapa yang memiliki tanggung jawab. Kuncinya Pentahelix, kerja bareng antara masyarakat, pemerintah, institusi pendidikan, media dan komunitas harus dimulai dari sekarang. Sinegisitas ini jadi kunci sukses," kata Arief. (*)