Liputan6.com, Jakarta Hunian vertikal kian jamak di kota besar. Lokasi yang strategis serta fasilitas yang komplet membuat apartemen jadi pilihan hunian. Nah, bagi Anda yang ingin merencanakan pindahan dari rumah ke apartemen, perhatikan hal berikut ini.
Pertama, carilah apartemen beberapa bulan sebelum pindah, dan temui pemilik untuk melihat apartemen. Sebelum pertemuan, berjalan-jalanlah di sekitar lokasi untuk mengetahui daerah sekitar apartemen. Perhatikan tempat-tempat yang harus didatangi, dan usahakan untuk memilih apartemen di sekitar tempat-tempat tersebut. Jangan memilih apartemen karena memang ingin sekadar punya tempat tinggal.
Kedua, buatlah catatan kondisi apartemen bersama pemilik. Siapkan kontrak atau belilah kontrak di notaris, bacalah dengan seksama, dan pastikan kontrak mencakup jaminan umumnya sejumlah biaya sewa sebulan serta tanggung jawab penagihan. Setelah membaca kontrak, tandatangani kontrak tersebut. Biasanya pemilik apartemen sudah memiliki kontrak jadi.
Advertisement
Ketiga, perhitungkan biaya seperti listrik, asuransi, makanan, pakaian, dan hiburan. Untuk berlangganan listrik, gas, dan PDAM, biasanya Anda harus memberi jaminan pada perusahaan penyedia layanan.
Keempat, ada baiknya sebelum hari H pindahan, komunikasikan kepada si kecil alasan mengapa keluarga harus pindah rumah. Jelaskan kepada mereka seputar lokasi hunian baru dengan membuat peta kecil yang mudah dipahami oleh anak-anak. Jika memungkinkan, ajak mereka untuk mengunjungi apartemen baru dan biarkan mereka melihat penataan ruangan.
Minta pendapat mereka mengenai warna cat dinding kamar tidur sebelum pindah. Kunjungi area sekitar rumah baru beberapa kali sebelum pindah, dan ketahui letak taman atau area bermain di sekitar rumah. Ajak anak-anak bermain di sana agar mereka hafal dengan lokasi hunian dan tidak penasaran dengan lingkungan tempat tinggal barunya. Hal akan berjalan lancar, bila pilihan apartemen dan lingkungannya tepat dengan harapan keluarga.
Di apartemen Meikarta Cikarang Jawa Barat, sudah dibuat Central Park, sebuah taman terbuka hijau seluas 100 hektar. Taman ini memiliki berbagai tanaman, lengkap dengan kebun binatang mini hingga jogging track, membuat taman tersebut cocok digunakan untuk bersosialisasi, rekreasi dan bersantai.
Di dalam Central Park juga dibangun danau buatan seluas 25 hektar Danau ini bisa jadi sarana rekreasi keluarga yang tinggal di Meikarta dan sekitarnya. Keluarga, utamanya anak-anak pastinya akan betah karena punya area bermain yang sangat luas.
Lalu di sana juga dibangun shopping mall atau pusat perbelanjaan yang memiliki banyak tempat permainan anak-anak. Sementara pedestrian di Meikarta dibangun terkoneksi dengan banyak destinasi. Dengan adanya pedestrian ini juga untuk mengurangi polusi yang ditimbulkan kendaraan bermotor.
Meikarta akan meniru alur pedestrian di New York yang terkenal dengan sebutan avenue. Setiap avenue berupa jalan dua arah. Biasanya menghubungkan antar pusat kegiatan. Di sekitar avenue ada pusat perbelanjaan, cafe serta berbagai kegiatan bisnis lainnya.
Konsep pembangunan Meikarta juga ramah untuk anak-anak. Ada galeri pejalan kaki, jadi aman buat anak-anak. Deretan café dan resto di sepanjang pedestrian akan dimanfaatkan oleh penghuni Meikarta untuk santai atau melepaskan lelah.
Agar penghuni merasa lebih nyaman lagi tinggal di apartemen Meikarta antara gedung bangunan yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh sky bridge untuk memudahkan orang-orang bermobilitas.
Â
(Adv)