Sukses

Ada Hotel di Tengah Hutan Hujan Machu Piccu

Sejak ditemukan kembali pada 1911, Kota Inca di Machu Piccu makin terkenal dan dipuji banyak orang sebagai salah satu keajaiban dunia.

Liputan6.com, Jakarta Sejak ditemukan kembali pada 1911, Kota Inca di Machu Piccu makin terkenal dan dipuji banyak orang sebagai salah satu keajaiban dunia. Kerumitan arsitektur Machu Piccu yang berada di lereng pegunungan membuat wisatawan berduyun-duyun datang mengunjunginya. Tercatat, dalam setahun destinasi wisata ini dikunjungi hingga satu juta orang.

Tak heran jika industri perhotelan makin menjamur dan berkembang di sekitar lokasi Machu Piccu, salah satunya adalah Inkaterra Machu Piccu Pueblo Hotel, yang merupakan salah satu hotel ekowisata terbaik dan tertua yang ada di Peru.

Informasi yang dikutip dari laman NatGeo, Kamis (28/9/2017) mengatakan, hotel yang dibangun pada 1975 ini merupakan hotel konsesi swasta pertama di Peru untuk wisata hutan hujan. Dengan statusnya tersebut, Jose Koechlin boleh mendirikan hotel di tengah hutan hujan untuk tujuan wisata dan konservasi.

Sebelum mendirikan hotel di tengah hutan, staf ilmuwan hotel telah melakukan survei ekologis. Hasilnya, lebih dari 1.500 spesies asli, mulai dari kupu-kupu hingga burung berhasil “dipelihara” di kawasan hotel Inkaterra.Tak hanya sebatas itu, hotel konservasi Inkaterra juga bekerja sama dengan Smithsonian Concervation Biology Institute untuk sepakat memulihkan serta melindungi dua kawasan ekologi yang terancam pembangunan tambang. Atas kerja sama tersebut, Koechlin melakukan uji coba teknik pertambangan yang baru. Strategi ini dilakukan agar mendorong penduduk setempat untuk meninggalkan praktik tambang yang merusak.

“Kebanyakan orang takjub dan datang ke Machu Piccu karena itu buatan manusia. Tapi saat Anda berada di sana, mari kita lihat, ada hamparan pegunungan hijau yang butuh dilestarikan,” ungkap Kochelin.