Sukses

Seru, Perayaan Mid-Autumn Lantern Festival di Crossborder Batam

Seru, Perayaan Mid-Autumn Lantern Festival di Cross Border Batam

Liputan6.com, Batam Mid-Autumn Lantern Festival membawa banyak berkah untuk Batam. Sejak Jumat (29/9/2017) hingga Sabtu (30/9/2017), Batam diserbu 365 wisatawan mancanegara (wisman) etnis Tionghoa asal Singapura dan Malaysia. Sebagian menghabiskan liburan 3 hari 2 malam, sedangkan sebagian lainnya menghabiskan liburan 2 hari 1 malam sambil merayakan Mid-Autumn Lantern Festival di Batam View Beach Resort.

“Hotel-hotel di kawasan Nongsa langsung penuh. Banyak Singaporean, ekspatriat, permanent resident di Singapura dan Malaysia yang ingin menikmati perayaan Mid Autumn Lantern di Nongsa, Batam,” ujar General Manager (GM) Batam View Beach Resort, Anddy Fong, Sabtu (30/9/2017) malam.

Bagi ratusan wisman tadi, Batam adalah destinasi yang membuat rindu. Kebersahajaan dan kesantunan hidup masyarakat Batam selalu sukses membuat ratusan wisman tadi tersenyum. Saat mengelilingi kawasan Nongsa, Batam, mereka bisa dengan mudah menemukan senyum tulus dan sapaan hangat di mana-mana.

“Banyak wisman Singapura, Malaysia, dan ekspatriat yang bilang Nongsa di Batam selalu bikin kangen. Jadi, silakan berkunjung ke Nongsa, Batam, agar Anda tahu sebabnya,” ucap Anddy.

Ucapan pria berwajah oriental tersebut memang tak berlebihan. Saat Mid-Autumn Lantern Festival yang notabene merupakan perayaan kedua terpenting bagi warga Tionghoa setelah Imlek, kawasan Nongsa, Batam, langsung heboh.

Semua kompak memakai kaus merah bertuliskan Wonderful Indonesia di dada kiri mereka. Ada yang ingin sekadar bersilaturahmi ke sesama warga keturunan Tionghoa di Singapura dan Malaysia, ada juga yang berkumpul dengan keluarga dan menyantap mooncake dengan berbagai isian.

Konsep Mid-Autumn Festival yang diselenggerakan Batam View Beach Resort dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) diisi dengan beragam acara keren. Comedy show hingga talkshow interaktif dengan penonton, disuguhkan terus menerus hingga pukul 21.30 WIB.

MC yang digandeng pun sangat top, Maguire J Zen, seorang MC dan aktor papan atas di Singapura. Belum lagi, penampilan gamelan, kesenian khas Jawa yang sempat dirindukan Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama.

Imbasnya, tak ada satupun wisman yang meninggalkan arena acara. Semuanya betah berlama-lama menyaksikan hiburan yang ditambilkan. Apalagi, artis yang diundang bukan artis kacangan, mulai dari Ong Huey Mei, Soo Li Yah, Kuik Huay Feng, Kuik Chew Chuan, Chan Sit Lan, Soh Siew Khim, Khoo Ah Lik, Ng Bee Hong, hingga Lim Choon Yong, semua tampil memukau.

Ratusan wisman dari dua negara pun merasa senang. Selain show spektakuler, ratusan wisman tersebut bisa menyaksikan show panggung di pinggir pantai. Acara spektakuler itu ditemani angin yang bertiup sejuk dan bulan yang bersinar di langit.

"Di Singapura dan Malaysia tidak ada suasana seperti ini. Tapi di sini, semua bisa enjoy menikmati Mid-Autumn Lantern Festival. Semua langsung happy,” kata Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kepala Bidang (Kabid), Promosi Wisata Alam Hendry Noviardi.

Wanita berkerudung tersebut memang tak asal bicara. Hingga akhir acara, tak ada satupun warga Singapura, Malaysia, dan ekspatriat yang bergeser dari tempat duduknya. Malahan, di akhir acara, 365 wisman itu dikejutkan dengan atraksi kembang api yang tak pernah putus selama 30 menit.

Ending-nya juga bagus. Ada atraksi menerbangkan lampion dari Batam View Beach Resort. Bagi mereka, ini memiliki makna penting lantaran proses penerbangan lampion berisi harapan dan doa bagi dirinya sendiri dan orang yang dicintainya,” ujar Esthy.

Rasa bahagia itu membuat ratusan wisman Singapura tadi tak segan berderma. Acara penggalangan dana yang digalang di tengah acara menghasilkan nominal yang tidak sedikit.

Semua ikut menyumbang, dan hasilnya akan diberikan kepada warga Batam yang kurang mampu. Bahkan, ABN Amro Bank Singapore ikut membantu membangun Gedung Asrama Panti Asuhan Assyaamil Batam, dari bangunan satu lantai dibangun jadi dua lantai.

Tak sampai di situ, di siang harinya, semua rela antre berburu kuliner dan belanja di kawasan Nagoya. Perputaran uang di Batam berdetak makin kencang lantaran masing-masing wisman diprediksi menghabiskan 200 Dolar Singapura per hari selama berlibur di Batam.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, yang memantau dari Jakarta, memuji pengembangan pariwisata yang dibalut dengan pendekatan tradisi, seperti Mid-Autumn Lantern Festival.

Menurutnya, menciptakan sesuatu yang baru, yang belum pernah ada, dan unik, sangat dibutuhkan untuk membuat pariwisata Batam dilirik banyak wisman. “Ini sudah tepat. Wisman Singapura, Malaysia, dan ekspatriat diajak meng-explore, sambil merasakan sensasi Mid-Autumn di Nongsa, Batam. Inilah yang mendatangkan repeater tourism. Kalau begini terus, saya yakin pamor wisata Batam makin berkibar," ucap Arief. (*)