Sukses

Pameran Alutsista Ramaikan Parade Garut Intan Carnival 2017

Pameran Alutsista Ramaikan Parade Garut Intan Carnival 2017

Liputan6.com, Garut Rangkaian Parade Garut Intan Carnival (GIC) 2017 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan tahun ini semakin semarak dengan pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Kodim 0611 Garut.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budimana, mengapresiasi langkah sigap TNI yang selalu siap membantu pelaksanaan event GIC ini. Dia menyebut even ini momentum bagus untuk pengembangan pariwisata Garut.

Sekitar 10 ribu pengunjung memadati Jalan Ahmad Yani pada Minggu (1/10/2017). Walaupun mendung, masyarakat sangat antusias menyaksikan parade yang diadakan sejak 2015 itu. Menurut Helmi, GIC merupakan event penting dan strategis dalam pengembangan seni budaya Garut.

Lebih dari itu, momemtum tersebut sekaligus mempromosikan potensi pariwisata favorit dari Kabupaten Garut dengan memanfaatkan pesona budaya dalam atraksi seni dan budaya. Juga untuk menonjolkan akar seni budaya daerah.

"Agar masyarakat Garut cinta akan seni dan budaya daerah," ucap Helmi, di lokasi acara.

Kepala Bidang (Kabid) Wisata Budaya Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Wawan Gunawan, berharap, kualitas event tersebut semakin meningkat agar tahun depan bisa semakin mendunia. Salah satu cara meningkatkan kualitasnya adalah berdiskusi dengan para ahli. Dari diskusi itu muncul sebuah ide dan gagasan untuk kegiatan berkualitas.

“GIC harus memiliki identitas sendiri, seperti kalau dilaksanakan di Garut harus menunjukan identitas Garut itu sendiri. Kegiatan GIC ini dilaksanakan di Garut, harus sesuai agar menghasilkan karya seni dan mempunyai identitas, seni dengan ciri sendiri sesuai budaya Garut," kata Wawan.

GIC tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun lalu. Pesera menampilkan pakaian dari limbah. Pakaian dari limbah itu kemudian dipentaskan anak-anak TK dan Paud, lalu SD, SMP, SMA dan Mahasiswa, serta umum. Total peserta sebanyak 164 orang dan terdiri dari 80 kelompok peserta.

Guna meriahkan acara ini, panitia pun menggelar bazaar pameran di sepanjang Jalan Ahmad Yani dengan peserta dari Garut, Tasikmalaya, dan Bandung. Di sana terdapat 20 stand produk berupa fashion, makanan dan minuman, serta kerajinan tangan.

Kementerian Pariwisata ikut mendukung gelaran GIC ini. Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, menilai positif pandangan budaya dan proses ekspresi seperti itu. GIC menjadi ruang bagi masyarakat Garut berekpresi.

“Setidaknya GIC akan menjadi media masyarakat mengekspresikan pikiran dan perasaannya dalam bentuk karya seni, khusunya seni rupa. Dengan adanya GIC, maka bakat seni desain pakaian yang dimiliki warga Garut menjadi tersalurkan,” ujar Esthy.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pun mengacungkan jempol untuk acara ini. "Benchmark-nya enggak usah jauh jauh, Jember Fashion Carnival (JFC). Kini, Pertunjukan karnaval jalanan di Jember berubah menjadi pesta rakyat dengan sajian desain-desain fashion unik dan detail. Ini perlu dicontoh dan dipelajari. Saat ini, GIC sudah punya dasar kuat dalam segi fashion dan desainer, atraksi sudah oke, tinggal keseriusan dan kerja sama semua pihak di Garut untuk membawa GOC mendunia. Ayo bisa," ucap mantan Direktur Utama PT Telkom itu.(*)