Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu pintu masuk utama bagi wisatawan, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta selalu berbenah guna memberikan kenyamanan bagi para pelanggan. Tidak hanya hal-hal besar, tapi juga hal kecil diperhatikan.
Inovasi yang terbaru adalah deretan mural yang terpampang di dinding terminal kedatangan Terminal 3 Soekarno-Hatta. Mulai dari balon udara, astronot, hingga robot.
Uniknya lagi, semua mural tersebut mampu mengkamuflase Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang ada di berbagai penjuru Terminal 3. Tujuannya agar tidak ada kesan seram sebagai alat pemadam api, tapi justru jenaka oleh coretan mural berbagai tema.
Advertisement
APAR yang merupakan salah satu unsur keselamatan wajib di tempat publik tersebut menjadi bagian utama dari mural-mural tersebut.
Hasilnya, tidak sedikit penumpang pesawat yang baru tiba langsung menjadikan gambar-gambar tersebut sebagai lokasi swafoto. Mereka tidak segan berpindah dari satu gambar ke gambar lainnya.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II, Muhammad Awaluddin, mengatakan bahwa tabung APAR memang dipasang pada beberapa lokasi guna memenuhi persyaratan keamanan bangunan apabila terjadi insiden ringan, yaitu kebakaran kecil sebagai penanganan pertama.
Namun, tabung APAR yang terpasang terkesan kaku/statis, sehingga diperlukan sentuhan seni guna memberikan kesan yang lebih dinamis.
"Kami berupaya agar perlengkapan keselamatan seperti halnya alat pemadam api ringan atau APAR tidak sekedar ditempatkan, namun bisa juga menjadi sesuatu yang menarik untuk dilihat sehingga membuat terminal penumpang lebih hidup," ujar Awaluddin, Rabu (4/10/2017).
Ia mengatakan, mural akhirnya dipilih untuk diterapkan pada lokasi-lokasi APAR guna memberikan kesan dinamis tersebut. Juga memberikan pengalaman menarik kepada para penumpang pada lokasi jalur kedatangan yang panjang, tanpa menghilangkan fungsi dan keberadaan APAR tersebut.
"Penumpang pun mendapatkan pemandangan, serta diharapkan kejenuhan para penumpang berkurang setelah menempuh perjalanan sekian lama di dalam pesawat. Mural pada lokasi APAR di area kedatangan internasional, kedatangan domestik, dan ruang tunggu sejumlah kurang lebih di 100 lokasi," kata dia.
Sebelumnya, beragam instalasi seni juga telah menjadi bagian dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
"Seni ini merupakan bagian dari upaya membuat bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai tempat yang menyenangkan bagi para turis maupun wisatawan domestik, selain tentunya fasilitas-fasilitas lain yang memang ada demi meningkatkan pelayanan," ucap Awaluddin.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sangat mengapresiasi hal-hal baru yang selalu dihadirkan AP II dalam memberikan kenyamanan penumpang dan wisatawan.
Membuat wisatawan nyaman sejak kedatangannya setelah menempuh perjalanan melalui udara akan memberi kesan yang baik bagi wistawan.
“Sehingga mereka benar-benar merasa disambut dan mengawali perjalanannya menikmati Indonesia dengan menyenangkan,” kata Arief.
Ia mengatakan, kesuksesan Angkasa Pura II dalam layananya sangat terkait dengan peningkatan pariwisata. Sebab, mayoritas kedatangan wisatawan, khususnya mancanegara ke Indonesia adalah melalui jalur udara. Karena itu, sangat penting untuk menjaga kualitas layanan bandara.
Akses wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Indonesia sebesar 75 persen melalui udara, sedangkan sisanya melalui penyeberangan di Kepulauan Riau (Kepri), cruise di Lima Port, dan pelintas batas di perbatasan.
“Bandara itu seperti halaman depan Indonesia, pintu gerbang utama tempat orang asing menginjakkan kaki di Indonesia. Semacam moment of truth, wisatawan merasakan kesan pertama negeri ini adalah di bandara,” ujar Arief.
Ia pun mengajak wisatawan dan seluruh pengunjung Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menikmati sajian seni yang dihadirkan AP II. Bandara yang didesain sebagai wajah muka Indonesia itu tidak lagi kaku. “Nikmati Indonesia sejak menginjakkan kaki di bandar udara,” ucap Arief.(*)