Sukses

Mengenal Kopi Liberica, Si Manis Tanpa Gula

Kopi Liberica menjadi primadona saat gelaran Malioboro Coffee Night yang digelar di Yogyakarta beberapa waktu silam.

Liputan6.com, Jakarta Malioboro Coffee Night 2017 memang sudah berlalu, namun pahit manisnya kopi belum hilang dari ingatan. Di antara tujuh petani kopi yang ikut meramaikan acara tersebut, ada Musta'ien Mudhun, petani kopi asal Wonosobo. Mengusung brand Mustagent Roastery, Musta'ien membawa beberapa varian kopi khas Wonosobo, bahkan salah satunya merupakan kopi pemenang Kontes Kopi Nasional di Bondowoso, yaitu kopi Liberica. 

"Ada tujuh produk dari empat varian. Variannya liberica, javanica, arabica, arabica luwak. Yang menang itu Liberica ada juga kita jual," kata Musta'ien beberapa waktu lalu.

Kopi liberica yang dibawanya tersebut asli produk dari petani Wonosobo yang hadir di Malioboro Coffee Night. Beberapa pengunjung yang tahu kopi Wonosobo langsung membeli Liberica untuk oleh-oleh dan dikonsumsi sendiri. Apalagi harganya masih sangat terjangkau, yaitu hanya Rp 30 ribu per bungkus

"Ini yang juara umum, ini real dari petani ada enam kelompok tani tujuh sama saya. Ini masih dua atau tiga yang Liberica," katanya.

Musta'ien mengaku kopi liberica yang diolahnya memang memiliki rasa yang kuat. Sehingga ia mengaku kopinya akan menang dalam kontes itu. Sebab tanah tempat kopi itu ditanam akan mempengaruhi rasa dan tekstur kopi. Sehingga kopi asal wonosobo cenderung manis saat dinikmati meskipun tanpa gula.

"Ya juri mungkin melihat dan merasakan dsri kesempurnaan rasa juga keseimbangan," katanya.

Sementara itu Detica Pakasih, warga Jakarta yang berkunjung ke Malioboro Coffee Night mengaku sudah merasakan kopi Liberica. Menurutnya dari segi bau dan rasanya lebih khas. Bahkan saat diminum kopinya terasa lebih manis.

"Memang manis enggak perlu gula aromanya manis. Rasanya manis tanpa gula. Aku pecinta kopi cupu tapi ini sudah ngerasa enak. Aku bandingin ke sini punya aroma khasnya manis," ujar Detica.