Liputan6.com, Jakarta KolaborAKTIF menjadi tema besar dalam rangkaian kegiatan Ideafest 2017 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) 5 dan 6 Oktober. Pembicara dari kalangan kreatif Indonesia turut ambil bagian, salah satunya adalah Ika Natasha, seorang penulis buku yang menginspirasi lahirnya film Critical Eleven.
Dalam presentasinya yang berjudul My Parallel Universe: Where Imaginary Characters Comes Alive, Ika Natasha bercerita tentang pentingnya memanfaatkan media sosial untuk membangun cerita dalam novelnya.
Baca Juga
“Orang Indonesia lebih suka buka sosmed ketimbang baca buku. Jadikan sosmed tempat berkarya. Bagaimana caranya? Interaksi, kalau di Instagram kolaborasikan antara konten dan caption,” ungkap Ika Natassa dalam presentasinya.
Advertisement
Ika Natassa sendiri dikenal bukan hanya sebagai seorang penulis, selain menjadi bankir pada bank swasta, dirinya juga menjadi pendiri LitBox, startup sastra pertama yang menggabungkan konsep kotak misteri dan promosi online untuk para penulis.
Sejak kecil Ika Natassa gemar menulis novel. Novel pertamanya terbit dalam bahasa Inggris, saat dirinya baru berusia 19 tahun. Novel-novelnya antara lain, A Very Yuppy Wedding diterbitkan pada tahun 2007, Divortiare (2008), Underground (2010), Antologi Rasa (2011), Twivortiare (2012), dan Twivortiare 2 (2014), serta Critical Eleven (2015) yang telah difilmkan.
Pada kesempatan Ideafest 2017, dirinya menjelaskan tentang eskperimen dalam proses kreatif menciptakan karya. Baginya media sosial menjadi lahan yang bisa dikembangkan untuk menemukan ide cerita. Novelnya yang berjudul Twivortiare dan Twivortiare 2 merupakan novel karyanya yang ditulisnya di Twitter.