Liputan6.com, Jakarta Persiapan Sail Sabang makin kencang dilakukan Kemenpar. Selain menyiapkan aksesibilias, amenitas dan atraksinya, Kemenpar juga mempersiapkan masyarakatnya untuk Sadar Wisata. Kampanye Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona dilaksanakan di Sabang Fair, 9-12 Oktober 2017.
Peserta sadar wisata dan Sapta Pesona itu tak sedikit. Jumlahnya menembus 300 peserta. Dari mulai tokoh masyarakat, pelaku usaha, Pokdarwis, para penarik becak, pengelola homestay, PHRI, Asita hingga anggota Saka Pariwisata, semua ikut dilibatkan.
Bahkan Wakil Walikota Sabang, Perwakilan Kemenkomar, Komandan Kodim, Lanud, Satrad dan perwakilan Lanal, ikut hadir ke tengah acara. Semuanya memberikan support full terhadap acara itu. Tamu-tamu penting tadi juga ikut mengawal penandatanganan bersama untuk membudayakan lingkungan yang bersih.
Advertisement
Asdep Tata kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Pariwisata Oneng Setia Harini mengatakan, masyarakat sebagai salah satu unsur pentahelix dalam pembangunan pariwisata, memiliki peran untuk dapat menjadi tuan rumah yang baik dan mendorong terciptanya destinasi yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di daerah.
"Ini sebagai upaya peningkatan kapasitas masyarakat melalui sosialisasi Sadar Wisata yaitu penerapan unsur Sapta Pesona dan upaya-upaya pencegahan terhadap hal-hal yang mengganggu keamanan dan kenyamanan destinasi pariwisata dengan mendatangkan narasumber dari BNN, BNPT dan lain-lain," ujar Oneng, Jumat (13/10/2017).
Selain itu, kegiatan juga menghadirkan Dinas Pemberdayaan Perempuan tentang pencegahan TPPO dan ESA di lingkungan pariwisata, serta Workshop Pengelolaan Toilet Bersih dan Sampah di Destinasi Pariwisata dengan narasumber Nani Sumaryati dari Asosiasi Toilet Indonesia
Oneng menjelaskan, pihaknya bertanggung jawab dalam menyiapkan masyarakat agar bisa mendapatkan manfaat ekonomi pada Sail Sabang 2017 nanti. Sosialisasi kepada masyarakat dipandang perlu agar masyarakat punya peran bersama-sama dalam membangun pariwisata dengan menjadi tuan rumah yang baik dengan mengimplementasikan unsur-unsur sapta pesona aman, tertib, bersih, sejuk dan indah.
Dikatakannya, pihaknya juga telah melakukan pelatihan dan pembekalan kepada 40 pemilik dan pengelola homestay di Sabang terkait dengan bagaimana pelayanan terhadap tamu dan program untuk pemasarannya.
"Secara pararel selama dua hari juga dilaksanakan peningkatan kapasitas kepada 40 pemilik homestay dengan materi hospitality. Dari beberapa peserta yang ikut sudah sebagian besar mendapatkan pemesanan pada saat event Sail Sabang 2017," ungkap Oneng.
Di kesempatan yang sama, Kepala Bidang Jejaring Wisata Kemenko Maritim, Edi Susilo mengatakan, sebagai koordinator kegiatan Sail Sabang 2017, pihak Kemenko Maritim akan terus mendorong Kementerian lain untuk bisa mensukseskan kegiatan ini. Untuk itu diharapkan agar destinasi-destinasi wisata yang ada di Kota Sabang harus segera dipersiapkan karena yang akan hadir bukannya wisatawan domestik tetapi wisatawan mancanegara.
"Yang menarik, dan ini menjadi satu peluang bagi Pemkot Sabang dan masyarakat dalam upaya mengembangkan ekonomi lokal dalam hal pariwisata," kata Edi.
Sementara, Wakil Walikota Sabang Suradji Junus mengatakan, pihaknya telah membentuk panitia lokal untuk mensukseskan Sail Sabang 2017 dan telah rutin melakukan kegiatan gotong-royong hampir di seluruh pelosok dalam Kota Sabang.
Sail Sabang akan berpusat di Kawasan Pelabuhan CT 3 milik BPKS sementara kawasan Sabang Fair hanya sebagai pendukung untuk kegiatan-kegiatan masyarakat seperti kuliner atau pameran hasil karya masyarakat.
“Untuk kegiatan yang lebih besar akan kita lakukan di Pelabuhan CT 3 milik BPKS, kawasan Sabang Fair hanya sebagai pendukung untuk kegiatan-kegiatan masyarakat seperti kuliner atau pameran,” ujar Suradji.
Di lain sisi, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona merupakan satu di antara 10 program prioritas Kemenpar sebagai upaya meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di ranah persaingan global. Gerakan ini sudah terbukti mampu memperbaiki kelemahan pada unsuresafety and security, health and hygiene, ICT readiness, enviromental sustainability, maupun tourist service infrastructure.
"Karena ini terus diperbaiki, indeks daya saing pariwisata Indonesia terus naik. Pada 2014 berada di ranking 70, tahun 2015 meningkat di ranking 50. Tahun ini jadi 42. Semua kekurangan kita akan terus diperbaiki karena wisatawan dunia akan memilih berlibur ke destinasi yang memiliki ranking bagus dengan pertimbangan akan lebih nyaman," kata Menpar Arief Yahya.
(*)