Liputan6.com, Raja Ampat Festival Bahari Raja Ampat berlangsung pada 18-21 Oktober 2017. Festival ini diresmikan di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Rabu, (18/10/2017). Bukan sekadar Festival Bahari biasa, tahun ini Festival Bahari Raja Ampat bakal menjadi pintu masuk event sport tourism, aquathlon di Kabupaten Papua Barat ini.
Aquathlon menjadi kegiatan baru dalam event Festival Bahari sejak 2010. Event ini akan berlangsung pada hari terakhir, Sabtu (21/10/2017). Festival yang mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini padat dengan beragam agenda wisata selama empat hari ke depan.
Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, menjelaskan bahwa Festival Raja Ampat merupakan rangkaian kegiatan event selama 2017.
Advertisement
"Misi kami lebih mengenalkan keindahan alam bahari dan pesona budaya masyarakat sekitar Raja Ampat," ujar Abdul.
Menurut Yusdhi Lamatenggo, Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, festival sengaja mencantumkan aquathlon sebagai batu loncatan Raja Ampat untuk menggelar sport tourism tahun depan.
"Kami sudah memasang target, tahun depan bisa menggelar sport tourism. Melalui Festival Raja Ampat ini kami ingin melihat animo peserta aquathlon lebih dulu ," ucap Yusdhi.
Aquathlon, lanjut Yusdhi, merupakan olahraga bahari untuk memupuk kepedulian masyarakat dalam mencintai Raja Ampat. Bukan cuma aquathlon, dia juga merancang event olahraga-olahraga bahari lain, seperti kano, dayung, dan loncat tebing di Raja Ampat.
"Kami sudah menunjuk konsultan dari Jakarta agar Raja Ampat bisa menggelar olahraga bahari. Sambil menyelam minum air, promosi wisata sekaligus mengembangkan olahraga bahari,"Â kata Yusdhi, di lokasi pembukaan Festival Bahari Raja Ampat di Pantai WTC.
Selain aquathlon, Festival Bahari Raja Ampat ini sangat padat dengan beraneka ragam acara, seperti lomba foto underwater gagasan Polda Papua Barat, kompetisi volley pantai, workshop lingkungan hidup, dan lomba memasak antar remaja.
Festival Bahari tersebut berdampingan dengan Festival Gemar Makan Ikan. Ikan bakar menjadi salah satu kuliner andalan Raja Ampat. Lebih dari 50 kg ikan laut segar, seperti bandeng putih dan ikan lemak bakar menjadi daya tarik dalam opening caremonial Festival Bahari Raja Ampat 2017.
Selain Festival Gemar Makan Ikan, para peserta masyarakat Raja Ampat siap mempertontonkan perahu tradisional nenek moyang untuk mengarungi lautan. Masyarakat Raja Ampat juga akan mempertontonkan kebiasaan mengonsumsi buah. Pengunjung bisa menikmati makanan khas Papua secara gratis.
Festival Bahari tersebut pun praktis memutar roda perekonomian di Raja Ampat. Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menyebutkan bahwa pariwisata merupakan cara paling cepat, mudah, dan murah untuk menghasilkan devisa, PDB, serta tenaga kerja.
"Sudah betul Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, menjadikan sektor pariwisata sebagai backbone (tulang punggung) ekonomi daerah ke depan," ujar ujar Arief.
Ia menambahkan, bila ingin sukses, 50 persen kuncinya berada di CEO commitment atau komitmen kepala daerah. Keseriusan dari bupati, walikota, atau gubernur untuk membangun pariwisata.
Â
Â
(*)