Gua Jomblang dan Sinar dari Surga di Gunungkidul

"Buahnya seperti isi mangga. Yang satu ada pohon kecil yang diberi nama cabai-cabaian karena buahnya mirip cabai. Sampai saat ini belum diketahui jenisnya, beberapa waktu lalu peneliti yang datang pun belum mengetahui jenisnya apa," kata salah seorang pemandu Aan Nurcahyo Rabu Oktober 2017.

Saat berada dalam gua vertikal sedalam 60 meter ini wisatawan diajak masuk ke gua horisontal menuju luweng Grubug. Luweng Grubug memiliki ruangan cukup luas dapat terlihat dari lampu yang digunakan untuk menerangi jalan. Salah satu pengujung dari Yunani, Etina mengaku terkesima dengan keindahan dari dalam gua. Ia juga bisa merasakan derasnya air dari sungai bawah tanah. Stetelah perjalanan sejauh lebih 300 meter muncul cahaya yang berasal dari lubang luweng grubug. Cahaya masuk dari lubang yang banyak disebut sebagai "Sinar Surga".

"Berkunjung ke sini jauh dari bayangan saya, jauh lebih bagus, dan ini sangat indah," katanya.

Keindahan gua mulai dari air yang menetes dari ketinggian dan membuat stalakmit (kumpulan kalsit yang berasal dari air yang menetes), menjadi nilai yang layak dijual untuk wista. Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan, Gua Jomblang satu dari 13 geosite yang ada di gunungsewu yang terletak di Gunungkidul. Pemkab Gunungkidul dan pengelola berupaya menjaga kelestarian ekosistem sehingga dapat menjadi destinasi wisata. Sehingga Gunungkidul merupakan salah satu tujuan wisata di Indonesia.

(Yanuar H)