Liputan6.com, Jakarta Jika Anda berkesempatan liburan ke Tokyo, Jepang, pastikan nama Asakusa masuk dalam daftar tempat yang Anda kunjungi. Kawasan ini salah satu destinasi wisata paling terkenal di Negeri Matahari Terbit. Banyak orang bilang, Asukusa adalah Jepang yang sesungguhnya.
Sesaat setelah menjejakkan kaki di Asakusa, Anda akan merasakan suasana Jepang yang kental, natural.
Baca Juga
Di wilayah yang masuk dalam distrik Taito di Tokyo ini pulalah terdapat kuil Budha yang paling terkenal di Jepang, Kuil Sensoji, namanya. Konon, Kuil Sensoji telah dibangun sejak abad keenam.
Advertisement
Kuil Sensoji dibangun oleh kepala desa Asukusa untuk menghormati patung Dewi Kannon (Bodhisattva Kannon), yang ditemukan dua orang biksu Asuka saat memancing.
Sang kepala desa percaya dengan membangun kuil khusus untuk sang dewi, desanya akan terus dinaungi kebaikan dan kasih sayang, mengingat Dewi Kannon juga dikenal sebagai dewi kasih sayang atau Guan Yi.
Lokasi Kuil Sensoji ini sangat mudah dijangkau. Sebab, ada tak kurang dari empat stasiun yang melintasi Asakusa. Sebut saja Tokyo Metro Ginza Line, Toei Asakusa Line, Tokyo Skytree Line, dan Tsukuba Express.
Sebelum memasuki Asakusa, Anda akan melewati gerbang utama yang megah dan besar. Namanya, Kaminarimon, yang juga merupakan simbol dari Asasuka.
Yang menarik dari gerbang raksasa ini adalah bergelantungnya sebuah lampion raksasa, yang dicat dengan warna merah dan hitam melambangkan petir dan awan. Sementara di sisi kanan dan kiri gerbang terdapat patung Raijin dan Fujin, yang dipercaya sebagai dewa petir dan angin.
Saksikan juga video menarik berikut ini.
Â
Dari gerbang raksasa ini, Anda masih harus berjalan sekitar 500 meter menuju gerbang utama Kuil Sensoji, yang disebut Hozomon. Nah, sepanjang perjalanan ini Anda akan melewati jalan Nakamise, yang menjual bermacam souvenir khas Jepang. Tak kurang dari 60 toko souvenir berjejer di sepanjang jalan Nakamise.
Tak jauh dari jalan Nakamise, sebelum Hozomon, ada sebuah perempatan kecil yang akan mengarahkan Anda ke jalan Dempoin. Memang, tak seperti Nakamise yang penuh penjual souvenir. Namun, jalan Dempoin punya keunikan lain, karena sangat kenal dengan aroma era Edo, yang disebut-sebut sebagai awal zaman modern di Jepang.
Tak heran, banyak sekali patung-patung Ninja dan Samurai di gedung-gedung sekitar, seperti tengah memanjat gedung. Maklum, di Era Edo, Ninja dan Samurai begitu dihormati. Ketika itu, di masyarakat, Ninja dan Samurai memiliki strata sosial paling atas.
Di Kuil Sensoji sendiri ada dua kuil yang merupakan kuil utama. Yang pertama, tentu saja Kuil Sensoji itu sendiri, terutama hall utama kuil. Dan satu lagi adalah sebuah Pagoda berlantai lima yang berada di seberang kuil.
Tempat favorit pemotretan
Sebelum menuju kuil utama, kita akan melewati sebuah tempat untuk mengambil air suci dan pembakaran dupa raksasa. Menurut adat Jepang, prosesi ini dilakukan untuk membersihkan diri kita dari hal-hal yang kurang baik.
Hall utama di dalam Kuil Sensoji ini sendiri dinamakan Kannondo Hall. Di tempat inilah biasanya pengunjung berdoa untuk mendapat perlindungan dan kasih sayang dari Dewi Kannon. Uniknya, mereka diharuskan terlebih dahulu melempar koin sebelum berdoa.
Selain kuil dan pagoda, di dalam kompleks kuil Sensoji juga terdapat bangunan-bangunan lain. Tentu saja semua bersejarah dan penuh dengan pemandangan indah khas Jepang.
Jika Anda penggemar sejarah, terutama sejarah Jepang, sensasi menjelajah Kuil Sensoji sepertinya tak akan pernah Anda lupakan.
Oh ya, selain penuh dengan nilai sejarah, Kuil Sensoji juga punya banyak view yang sangat menakjubkan. Tak heran, banyak yang menjadikan Kuil Sensoji sebagai tempat favorit pemotretan.
Bahkan, konon, suasana dan view akan lebih menakjubkan saat sunset tiba, ketika lampu-lampu di kuli dinyalakan, menerangi gelapnya malam Asuka.
Advertisement