Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tak menyia-nyiakan momentum rencana penerbangan Charter Singapura - Tanjung Pandan. Jurus Sales Mission Promosi Paket Wisata Belitung langsung dikeluarkan. Dan itu sudah mulai on sejak 1 November 2017, di Hotel Marina Mandarin, Singapura.
Â
Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata Kemenpar, Judi Rifajantoro mengatakan banyak pelaku industri pariwisata yang tertarik dengan Belitung.
Â
"Mereka antusias dan mempertanyakan segala macam. Mulai kesiapan lokasi, sarana pendukung dan lainnya serta adanya ikatan emosi karena banyak warga Singapura, nenek dan kerabatnya dari Belitung juga, " kata Judi.Â
Â
Sales Mission ini dihadiri 33 Travel Agent/Travel Operator (TA/TO) dan 4 hotel. Kegiatan ini juga dihadiri Minister Counsellor Bidang Ekonomi KBRI di Singapura Sigit S. Widiyanto, Bupati Belitung Sahani Saleh, Wakil Bupati Belitung Timur Burhanudin, Tenaga Ahli Menteri Pariwisara bidang Konektivitas Udara Robert Daniel W dan Direktur Komersial NAM Air Sriwijaya Air Group, Franky Gan.Â
Â
"Kami ingin create Belitung sebagai salah satu destinasi tujuan favorit wisman. Destinasinya kan masuk menjadi 10 Bali Baru. Momentumnya sangat pas karena Sales Mission ini memanfaatkan penerbangan Singapura-Belitung," kata Judi Rifajantoro, Kamis (2/11).
Â
Prediksinya, kapasitas pintu masuk wisman akan menyebar lebih banyak ke destinasi lain. “Pintu masuk wisman selama ini dari Bali 40 persen, Jakarta 30 persen, Batam-Bintan dan sekitarnya 20 persen, dan kota lainnya 10 persen. Jadi harus ada terobosan destinasi wisata baru dengan cepat karena kapasitas tiga pintu itu sudah terbatas," kata Judi.
Â
Judi menambahkan, dibukanya penerbangan langsung dari Singapura ini karena tingginya minat wisatawan yang ada di Singapura mengunjungi Belitung. Ini merupakan misi kedua di Singapura setelah dibukanya rute Silangit-Singapura. "Jika sukses, ini akan menjadi pintu masuk dari negara lainnya. Kebetulan wisata alam dan panti di Belitung cocok dengan Singaporean, " tambah Judi.
Â
Dan jangan takut kesulitan akses. Nantinya, penerbangan carter bersama maskapai Sriwijaya Air ini kan rajin bolak balik terbang dari Bandara Internasional Bandara H. A. S. Hanandjoeddin, Belitung ke Changi Singapura. Frekuensinya tiga kali seminggu mulai 15 Desember hingga 5 Januari 2018.
Â
"Ini adalah tes pasar. Jika ternyata nanti permintaan meningkat maka dipertimbangkan akan ditambah dan bisa jadi jadi berjadwal. Ini menjadi tantangan bagi pihak terkait, terutama untuk kesiapan infrastruktur dan lainnya, " kata Judi.Â
Â
Judi mengakui bahwa penerbangan carter tersebut investasinya 50 persen berasal dari Pemda Kabupaten Belitung dan sisanya didukung oleh pihak terkait mulai dari diskon tiket pesawat, hotel dan lainnya.Â
Â
Anggota Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas wilayah Belitung dan Jawa Tengah, Kemenpar, Larasati Sedyaningsih menambahkan, tingginya animo wisatawan Singapura datang ke Belitung adalah murahnya paket wisata yang ditawarkan. "Kesepakatan harga trip secara include juga sudah ada (Rp 2.700.000). Karena ini buat awal-awal penerbangan, jadi semua seragam. Baik dari Singpura-Belitung maupun sebaliknya," kata Laras.
Â
Sementara, Direktur Komersial NAM Air Sriwijaya Air Group, Franky Gan menyebut, tiket pesawat yang dijual mulai 125 dolar Singapura untuk pulang pergi (return) dan 101 dolar Singapura untuk sekali jalan (one way). "Itu untuk periode 15-22 Desember, sedangkan 24 Desember - 5 Januari dijual 150 dolar Singapura return dan 111 dolar Singapura one way, " kata Franky.Â
Â
Bupati Belitung Sahani Saleh menyatakan, pihaknya sudah siap menyambut wisatawan mancanegara via Singapura. "Kami sudah siap. Infrastruktur, sarana dan prasarana lain juga sudah siap," kata Sahani.Â
Â
Bupati Sahani juga mengakui, demi pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata di wilayahnya, pihaknya menggelontorkan investasi untuk penerbangan carter tersebut, melalui BUMD Rp 1,1 miliar.Â
Â
Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung mengapresiasi upaya tadi. Prediksinya, langkah ini akan memperbesar peluang mendatangkan wisman ke Belitung. “Di semua destinasi prioritas, bandaranya harus diprioritaskan menjadi international airport. Termasuk Belitung yang punya KEK Tanjung Kelayang. Ini sangat positif bagi industri pariwisata. Jadi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin," ujar Menpar Arief Yahya.
Â
(*)