Liputan6.com, Ubud Monkey Forest Ubud mulai pasang kuda-kuda menyambut IMF & World Bank Annual Meeting di Bali, pada 2018 mendatang. Lahan seluas sekitar 7 Ha di dekat objek wisata Monkey Forest Ubud sudah disiapkan. Lahan itu nantinya diperuntukkan menjadi lahan parkir guna mengatasi kemacetan di kawasan wisata Ubud, Kabupaten Gianyar.
"Kita siapkan lahan seluas sekitar 7 Ha di dekat objek wisata untuk menjadi lahan parkir guna mengatasi kemacetan di kawasan wisata Ubud, Kabupaten Gianyar," ujar Sekretaris Dinas Perhubungan Gianyar, I Made Rai Ridharta, Minggu (5/11/2017).
Dari total 7 Ha, setengahnya bahkan sudah siap untuk dimanfaatkan. Lahannya sudah bisa menampung hingga 700 unit kendaran roda empat.
Advertisement
“Setengahnya sudah siap. Dan ini akan dikelola desa adat setempat, lokasinya dekat Monkey Forest,” ucap Rai.
Menurutnya, pembangunan lahan tersebut dilakukan oleh desa setempat. Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar sedang menyiapkan aturan legal untuk memayungi keberadaan lahan parkir itu. Ini dinilai sangat dibutuhkan agar masyarakat setempat mau mengusahakan lahannya yang luas dan tidak terpakai menjadi lokasi parkiran kendaraan roda empat.
“Kalau di selatan sudah ada lahan. Di utara sudah ada juga meski kecil. Sisanya di barat dan timur, ini yang masih terus kami upayakan,” kata Rai.
Penataan tersebut dinilai sudah sangat mendesak. Sebab, objek wisata Sacred Monkey Forest Ubud semakin populer bagi turis.
Lokasi tersebut juga dinilai cocok didatangi rombongan peserta IMF & World Bank Annual Meeting, sebab memenuhi semua persyaratan ideal untuk liburan. Di sana banyak pohon besar. Udaranya sejuk, ada air dan suasana sangat tropik.
Bahkan, mantan pemain bola dunia asal Manchester United, Luis Nani, pernah berkunjung ke sini. Selebritis Hollywood kaya raya sekelas Paris Hilton juga pernah mampir ke Monkey Forest Ubud dan bermain bersama monyet di lahan seluas 12 hektare itu. Dia pun tak segan membagi momen keseruannya bermain bersama monyet Bali di akun instagram miliknya.
Begitu juga dengan aktris Juliar Roberts. Bentang alam laksana lukisan, suasana damai dan tentram, serta kondisi masyakarat yang terus menjunjung tinggi nilai tradisi membuat Julia Roberts ikut mengarahkan pandangan pada Sacred Monkey Forest. Dengan balutan pohon-pohon berusia tua dan rindang serta hutan-hutan kecil yang tertata asri, Julia pun tak ragu menjadikan Sacred Monkey Forest sebagai salah satu lokasi shooting dari film Eat, Pray, Love.
“Sacred Monkey Forest di Ubud memang istimewa. Bila delegasi IMF & World Bank Annual Meeting ke sana, pasti mereka akan terpesona,” ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
Suguhan utama yang akan diberikan kepada para delegasi tentu saja menikmati kegiatan-kegiatan kera yang hidup nyaman di Sanctuary bersama-sama dengan para wisatawan. Selain itu, ada juga tradisi Mapeed yang bisa dilihat di sana, yaitu tradisi yang dilakoni wanita-wanita Ubud yang berbaris panjang membawa Gebongan, sesajen khas Bali.
Delegasi yang ingin melihat pura kuno, juga dijamin takkan kecewa. Di tengah Sacred Monkey Forest, ada beberapa pura kuno yang didirikan pada pertengahan abad ke 14 M. Contohnya, Pura Dalem Agung di bagian barat daya, Pura Beji yang memiliki struktur Tiga Mandala, dan Pura Prajapati sebagai tempat kremasi.
“Jadi bila infrastrukturnya mulai dibenahi, itu sudah on the track. Sacred Monkey Forest di Ubud adalah kombinasi yang sempurna, antara nature dengan sentuhan culture Ubud. Delegasi IMF & World Bank Annual Meeting pasti akan happy saat berlibur ke sana,” ucap Arief.
(*)