Sukses

Lupakan 5 Mitos tentang Pernikahan yang Menyesatkan Ini

Masihkah Anda percaya terhadap beberapa mitos tentang pernikahan yang malah menyesatkan ini?

Liputan6.com, Jakarta Jika berbicara tentang pernikahan, ada banyak hal yang tentunya terkait. Ketika mempersiapkan diri untuk menikah, banyak orang akan memberikan Anda saran agar menjadi sosok pasangan yang baik dan membangun sebuah hubungan yang bahagia.

Dilansir dari bravotv.com, Kamis (9/11/2017), berikut ini adalah mitos tentang kehidupan setelah menikah yang harus Anda lupakan mulai sekarang. Penasaran apa saja?

1. Tidak ada yang akan berubah

Menikah bukan berarti Anda tidak akan mengalami fase kehidupan yang pasang dan surut. Anda justru harus memahami bahwa argumentasi dan topik-topik hangat harus diselesaikan bersama untuk menemukan solusinya.

2. Anda akan selalu berada di tujuan yang sama

Setelah menikah, Anda dan pasangan akan sering membuat keputusan bersama-sama. Inilah mengapa Anda dan pasangan tidak akan selalu berada di tujuan yang sama, karena keinginan juga pasti berbeda-beda.

Pernikahan adalah kompromi. Namun percayalah, bahwa tidak mudah untuk melakukannya ketika Anda dan pasangan memiliki pendapat yang berlawanan. Sudahkah Anda mengetahui hal ini tentang kehidupan setelah menikah?

 

2 dari 2 halaman

Mitos pernikahan

3. Keuangan akan selalu sempurna

Ahli hubungan selalu mengatakan bahwa penting untuk membicarakan keuangan dengan pasangan sebelum menikah. Namun, seiring berjalannya waktu, Anda dan pasangan masih bisa saling mencari tahu tentang tagihan kartu kredit atau rekening bank satu sama lain.

4. Masalah anak-anak bisa dipikirkan lain kali

Hanya karena Anda bersedia menikah, bukan berarti pikiran langsung mengarah kepada anak. Memulai sebuah keluarga akan berbeda makna dari satu orang ke orang lainnya, jadi sebaiknya, Anda memastikannya terlebih dahulu dengan pasangan.

5. Konseling pasangan berarti ada yang salah

Pergi melakukan konseling dengan pasangan rasanya masih menjadi hal yang salah, buruk, dan tabu untuk dilakukan. Faktanya, seorang konselor hubungan atau terapis bisa membantu Anda dengan argumen paling umum, untuk memperkuat hubungan pernikahan Anda dan pasangan.