Sukses

STP NHI Bandung Cetak 502 Lulusan SDM Pariwisata Andal

STP NHI Bandung Cetak 502 Lulusan SDM Pariwisata Andal

Liputan6.com, Bandung Salah satu perguruan tinggi pariwisata yang bernaung di bawah Kementerian Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) NHI Bandung, kembali mencetak lulusan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata andal. Bertempat di DOME Malabar STP NHI Bandung, STP Bandung melakukan wisuda terhadap 502 orang lulusan, Senin (6/11/2017).

Wisuda tersebut merupakan kali kedua pada 2017. Sebelumnya, wisuda periode pertama berlangsung pada Maret 2017.

Ketua STP NHI Bandung, Anang Sutono, menjelaskan bahwa 502 lulusan tersebut terdiri dari 23 mahasiswa Program Pascasarjana, 64 mahasiswa Program Strata 1, 121 mahasiswa Program Diploma IV, serta 294 mahasiswa Program Diploma III.

"Para wisudawan diharapkan dapat menjadi tenaga-tenaga profesional di bidang pariwisata sebagai aset nasional yang berkualitas internasional. Terlebih saat ini sektor pariwisata telah ditetapkan sebagai salah satu leading sector perekonomian nasional," ujar Anang.

Ia menjelaskan, selama menjalani pendidikan di Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung, para lulusan telah diberikan pembekalan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang sangat mumpuni.

Dengan bekal tersebut, diharapkan para lulusan dapat terserap di dunia industri dan menjadi wirausahawan yang andal untuk turut serta menyemarakkan pertumbuhan pariwisata Indonesia.

“Dalam menyongsong pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta orang pada tahun 2019,” ucap Anang.

Ia mengatakan, selama ini STP NHI Bandung telah menjalin kerja sama dengan banyak stakeholder pariwisata guna meningkatkan kapasitas wisudawan dan juga perluasan jaringan. Kerja sama dilakukan dengan banyak perusahaan, industri, dan perguruan tinggi yang bergerak di bidang pariwisata dan non-pariwisata. Stakeholder yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri.

Pada perhelatan wisuda periode ini pun, STP NHI Bandung kembali memperluas kerja sama. Peresemian kerja sama ini ditandai dengan penanda tanganan MoU dan penyerahan piagam kerja sama.

Kerja sama dijalin dengan Box Hill Institute Australia, Institut Sains & Teknologi Pradita, Balai Besar Tekstil Bandung, Politeknik Pariwisata Palembang, Bandara Internasional Jawa Barat, Espin Multimedia, dan Negara Bagian Victoria.

Selain kerja sama dengan pihak-pihak di atas, dalam kesempatan tersebut Ketua STP NHI Bandung juga menanda tangani MoU dengan Dekan SBM ITB untuk masa 2017 sampai dengan 2019. Kerja sama tersebut mencakup enam bidang, dimana kolaborasi tersebut diyakini akan menaikkan Brand Values STP NHI Bandung sehingga turut meningkatkan Top of Mind.

Selain manfaat nyata yang ingin diciptakan untuk civitas akademikanya, kerja sama tersebut diyakini mampu meningkatkan “Confident Level” untuk memasuki persaingan global.

"Karena itu pula pada wisuda ini mengusung tema 'Wonderful Entrepreneur for Wonderful Indonesia' dengan harapan lulusannya dapat berwirausaha demi kemajuan pariwisata Indonesia," kata Anang.

Ia mengatakan, pemerataan program peningkatan kualitas wirausaha di bidang pariwisata diharapkan tidak hanya dapat menghasilkan professional resources, tetapi juga mampu menciptakan Tourism Industry for Wonderful Indonesia melalui Wonderful Tourism Entrepreneur dalam Wonderful Collaboration Program.

Program inkubasi bisnis menjadi perhatian utama bagi STP NHI Bandung untuk segera meningkatkan angka lulusan yang berwirausaha.

"Dengan semakin tingginya presentasi lulusan berwirausaha di bidang pariwasata, diharapkan dapat mewujudkan mimpi sektor pariwisata sebagai kunci pertumbuhan perekonomian nasional," ujar Anang.

Berdasarkan data Tracer Study STP NHI Bandung pada 2015, sebanyak 11,8 persen lulusan menjadi entrepreneur di bidangnya. Sementara itu, pada 2016 terjadi peningkatan menjadi 14,3 persen.

"Ini membuktikan bahwa di dalam diri para lulusan STP NHI Bandung sudah terbangun 'sense of being global-professional entepreneur', khususnya di bidang kepariwisataan dan perhotelan, yang juga secara tidak langsung menghasilkan lapangan pekerjaan bagi pencari kerja lainnya," ucap Anang.

Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata, Ahman Sya, mengatakan bahwa STP NHI Bandung telah berdiri sejak 1962. Selama 55 tahun perjalanannya, dengan semangat dan idealisme yang dimilikinya, institusi ini mampu menjadi pelopor Pendidikan Pariwisata di Indonesia.

STP NHI Bandung telah menghasilkan generasi-generasi emas pariwisata, dimana lebih dari 21.000 lulusan profesional dengan data penyebaran sebanyak 37,8 persen bekerja di luar negeri dan 62,2 persen di dalam negeri. Semua lulusan itu bekerja dengan lingkup pekerjaan sektor industri pariwisata, mulai dari perhotelan, restoran, cruise ship, travel agent, hingga pemerintahan.

"Hal ini membuktikan bahwa STP NHI Bandung merupakan The History of Excellence Since 1962," kata Ahman.

Dalam wisuda gelombang II pada 2017 ini, imbuhnya, dari 502 peserta/wisudawan, 35 persen dari mereka sudah mendapat kepastian kerja dari industri.

"Dua bulan ke depan sisanya akan diserap oleh lapangan kerja, sehingga zero unemployment," ujar Ahman.

Sebagai lulusan STP NHI yang merupakan perguruan tinggi pariwisata terbaik di Indoneaia dan ASEAN, ia berpesan agar para lulusan menjadi pelopor dan agen perubahan dalam melkukan terobosan untuk lebih memajukan kepariwisataan Indonesia.

"Kemudian menjadi pebisnis di industri pariwisata yang sukses, serta menjadi perekat dalam memelihara persatuan dan kesatuan dalam naungan NKRI yang maju dan sejahtera melalui pariwisata," ucap Ahman.

Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, yang pada kesempatan ini diwakili Plt Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Hariyanto, mengatakan bahwa SDM merupakan salah satu faktor utama dalam pengembangan pariwisata. Lulusan STP NHI Bandung itu pun diharapkan dapat mengisi kebutuhan SDM sektor pariwisata di Indonesia.

“Dalam pengembangan pariwisata, pemenuhan SDM berkualitas sangat krusial. Karena SDM dapat menentukan kenyamanan dan kepuasan para wisatawan,” kata Hariyanto.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sebelumnya juga berharap agar lebih banyak mahasiswa menjadi entrepreneur. Ia ingin 10 persen dari lulusan perguruan tinggi di bawah Kementerian Pariwisata ini dapat bekerja sendiri sebagai entrepreneur atau berwirausaha di sektor pariwisata.

Untuk mendukung hal tersebut, Menteri Pariwisata (Menpar) menjanjikan akan memberikan pendampingan para lulusan yang berencana menjadi entrepreneur agar dapat bersaing dalam bisnis di bidang pariwisata. Salah satu cara yang akan dilakukan yaitu membuat business incubator bagi lulusan yang memiliki keseriusan untuk merintis bisnis.

"Karena hanya dengan cara itulah kesejahteraan pelaku industri pariwisata dapat ditingkatkan," ujar Arief.

Menpar berharap dengan sektor pariwisata yang menjadi primadona, akan semakin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

 

 

(*)