Sukses

Sungai Musi Menjadi Tuan Rumah International Musi Triboatton 2017

IMT 2017, Buka Pintu Sungai Musi Menjadi Wisata Rafting

Liputan6.com, Sumatera Selatan Sungai Musi semakin dikenal sebagai tempat wisata ari. Saat ini, sedang berlangsung pertandingan kompetisi triboatton tingkat dunia yang bertajuk International Musi Triboatton (IMT) 2017 di sana. 

International Musi Triboatton (IMT) 2017 start di Pantai Terusan, Empat Lawang, Rabu, (8/11/2017). Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, bersama Bupati Empat Lawang, Syahril Hanafiah, secara simbolis melepas peserta dengan mengibarkan bendera start untuk kategori renang serapungan dan rafting.

Renang serapungan merupakan cara tradisional penduduk menyusuri Sungai Musi dengan menggunakan batang bambu diikat dengan rotan. Setelah serapungan start, giliran peserta rafting masuk arena. Sepuluh tim dari dalam dan luar negeri langsung tancap gas menyusuri sungai sampai di Jembatan Kuning, Pulomas, lokasi finish etape pertama.

Etape 1 mengambil rute Pantai Terusan sampai Pulomas berjarak 12 KM. Tim rafting Sumatera Barat (Sumbar) menjadi juara dalam etape pertama.

Mereka mencatatkan waktu 41 menit 17 detik. Tampil sebagai pemenang etape pertama, Sumbar mengantongi hadiah sebesar Rp 7 juta. Sementara itu, tim rafting Jawa Barat menempati posisi dua dan Sumatera Selatan (Sumsel) -I (PPHRI) menyusul di posisi tiga.

Peserta rafting asal Negeri Malaysia, Rizwan, mengaku antusias dengan IMT 2017. Menurutnya, dimensi Sungai Musi menjadi pembeda.

“Selain panjang, sungai ini sangat lebar. Tantangan bagi kami, membuat boat (perahu) stabil, perahu berbalik arah, bahkan terbalik karena arus kuat,” ujar Rizwan.

Medan berbatu dan arus kuat memberikan petualangan dan sensasi tersendiri bagi para peserta.

“Karakteristik Sungai Musi ini sangat berbeda, handicap (tantangan) sangat menantang. Mulai dari batu-batu, kedalaman, sampai ceruk-ceruk di sepanjang aliran sungai,” ucap Rizwan.

Anggota Komisi X DPR RI, Sri Meliyana, menyempatkan diri datang ke lokasi start IMT 2017. Didampingi Deputi Kemenpar, Esthy Reko Astuti, Sri meminta warga tepian Sungai Musi untuk sadar pariwisata, karena wisata bisa menjadi lahan baru untuk mendatangkan keuntungan.

“Sekarang, mari bersama-sama membuat pariwisata sebagai ladang untuk mencari uang, dengan cara melestarikan Sungai Musi. Saya melihat, sudah banyak kemajuan. Seperti di Pantai Terusan ini, terdapat infastruktur memadai untuk mendukung pariwisata di sini,” kata Sri .

Dalam kesempatan ini, Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian RI, Putu Ngurah, menilai bahwa Sungai Musi memiliki potensi wisata air, terutama rafting.Terlebih lagi, wisata rafting sudah menjamur di daerah-daerah lain di Indonesia, seperti di Sungai Citarik di Sukabumi dan Telaga Waja di Karangasem, Bali.

“Perlu pengelolaan profesional untuk meningkatkan daya jual Sungai Musi. Bisa saja, operator rafting menyediakan paket -paket wisata menyusuri Sungai Musi sepanjang beberapa kilometer,” ujar Putu Ngurah, didampingi Kabid Promosi Wisata Buatan, Ni Putu G. Gayatri.

Masyarakat sekitar Pantai Terusan dan Pasar Pulomas pun berbondong-bondong menyaksikan event ini. Panitia memang menyelipkan aneka hiburan, mulai dari organ tunggal sampai tari tradisional di atas panggung saat pembagian hadiah berlangsung di sekitar Jembatan Kuning. Total hadiah lebih dari Rp 20 juta, karena panitia menyediakan peralatan elektronik mulai dari kulkas, mesin cuci, televisi, sampai sepeda motor Yamaha Vega .

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pun berharap gelaran IMT di tahun ke-7 agar semakin populer. Melalui kegiatan ini, ia berharap, Sungai Musi bisa menjadi destinasi wisata minat khusus untuk mendukung program dan branding Wonderful Indonesia.

 

 

(*)