Liputan6.com, Jakarta Ide menulis buku ini berasal dari munculnya isu-isu yang mengganggu rasa kebhinekaan yang ada di Indonesia. Alangkah indahnya jika ada buku yang mampu menampilkan pikiran anak-anak negeri mengenai rasa kebhinnekaan yang sebenarnya masih kental di Indonesia. Kemudian disusunlah sebuah buku kumpulan cerita mengenai keberagaman, persahabatan, toleransi, serta makna Pancasila di mata anak-anak.
Buku Menggapai Mentari merupakan kumpulan 18 cerita terpilih yang ditulis oleh anak-anak usia 10-12 tahun dari SD Mentari Intercultural School Jakarta. Buku ini diterbitkan oleh Funtastic sebagai salah satu imprint penerbit m&c dari Kelompok Kompas Gramedia.
Baca Juga
Funtastic telah menerbitkan buku anak dalam bentuk buku aktivitas, buku bergambar, kumpulan cerita, serta buku pengetahuan untuk anak. Buku ini diluncurkan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2017 yang diadakan di Toko Buku Kinokuniya, Plaza Senayan, pada pukul 14.00-16.00.
Advertisement
Harapannya adalah untuk menunjukkan kepedulian anak-anak muda yang masih menjunjung tinggi komitmen bertumpah darah, berbangsa, serta berbahasa yang satu, Indonesia. Acara dipandu oleh Yasir Nene Ama dengan dua narasumber, penulis dan penggiat literasi Maman Suherman dan psikolog anak dan keluarga Mira Amir, juga melibatkan guru bahasa Indonesia dari para penulis yang juga merupakan penggagas buku, J Proboantoro serta kedelapan belas penulis.
Bincang-bincang yang berlangsung hangat dan menarik dengan tema 'Indahnya Toleransi dalam Persahabatan', 'Kita dan Pancasila', dan 'Aku Cinta Indonesia'.
Maman mengingatkan kalau mau anak-anak punya kedalaman atau imajinasi yang kuat, akrabkan mereka dengan buku, karena buku adalah tempat dialog antara manusia dengan manusia, manusia dengan hati.
"Negara yang paling suka membaca adalah negara yang paling bahagia. Bapak ibu jika ingin membuat anak-anak anda bahagia, bekali dia dengan kebiasaan membaca," ujarnya dari siaran pers yang diterima Liputan6.com, Minggu (12/11/2017).
Mira Amir memberi tips untuk menanamkan sikap toleransi ke anak-anak sejak dini. Orangtua perlu memahami dan menghargai keunikan anaknya, agar tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan tahu bahwa keunikan bukanlah sesuatu untuk diperdebatkan atau dilecehkan.
Saksikan juga video menarik berikut ini.
Â
Menggapai Mentari
"Untuk mengoptimalkan hobi menulis, psikolog, beri anak kesempatan membaca yang banyak. Tetap dampingi ketika memilih bahan bacaan, diskusikan isi buku yang ada, latih untuk mengembangkan ide-ide yang muncul. Dampingi, bukan menggurui," ujarnya.
Selain bincang buku, siswa-siswi berbakat dari SD Mentari Intercultural School Jakarta, atau sering disingkat MISJ ini juga mempersembahkan nyanyian dan penampilan musik di dalam acara, membawakan lagu Tanah Airku dan Indonesia Pusaka.
"Semoga bersama anak-anak dapat menyebar persaudaraan melalui perbedaan lewat roadshow Menggapai Mentari yang akan dijalankan dan mengajak anak- anak untuk terus membaca dan menulis," ujar J Proboantoro atau yang akrab dipanggil Pak Toro.
Advertisement