Sukses

Menyelami Sudut-Sudut Keunikan Surga Bawah Laut Morotai

Sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas, Morotai punya keindahan bawah laut yang unik.

Liputan6.com, Jakarta Morotai merupakan salah satu destinasi wisata bahari unggulan yang dimiliki Indonesia. Masuk dalam daftar 10 destinasi prioritas yang akan dikembangkan pemerintah, pulau yang secara administratif berada dalam kawasan Maluku Utara ini tak hanya punya pantai dan pasir yang lembut, tapi juga punya pemandangan bawah laut yang unik. Jika di tempat lain hanya ada terumbu karang, pemandangan bawah laut Morotai justru didominasi oleh barang-barang peninggalan Perang Dunia II.

Fandy dari komunitas Divemorotai yang juga operator selam Pulau Morotai kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu mengatakan, tidak sembarang orang bisa menyaksikan pemandangan bangkai barang-barang peninggalan perang yang berada pada kedalaman 40 meter. Wisatawan yang ingin menyelam di kedalaman tersebut perlu mempunyai lisensi menyelam.

“Ini hanya dikhususkan untuk penyelam profesional, yang sudah punya lisency advance, karena menyelam di kedalaman itu hanya bisa dilakukan sama penyelam yang sudah punya jam terbang tinggi," ungkap Fandy.

Namun jangan sedih dulu, karena Pulau Morotai sendiri punya beragam spot menyelam dengan beragam tingkat kedalaman. Selain dive site wreck, traveler juga bisa mencoba beberapa spot menyelam lainnya, salah satunya adalah site shark black tip, dengan kedalaman hanya 20 meter. Di tempat ini traveler bisa menemukan banyak hiu berjenis black tip yang lucu.

“Tipsnya jangan panik kalau lihat kawanan hiu,” ungkap Fandy menambahkan.

 

Video: Andi Jatmiko/ Liputan6.com.

2 dari 2 halaman

Progres Pariwisata Morotai

Pada kesempatan yang lain, PIC Morotai Pokja 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata, Ari Surhendro pernah mangatakan, progres aksesibilitas di Pulau Morotai hingga berjalan hingga baik dan lancar. Menurutnya, paling lambat 2019, Morotasi sudah punya bandara internasional.

Pada tahun ini sendiri, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mendukung Morotai dengan tiga program, yaitu akses jalan masuk bandara, pagar pengaman bandara, dan gedung terminal penumpang bandara yang ditargetkan selesai pada 2017.

”Setelah itu, menyusul program Pengerasan Landasan Bandara di tahun 2017 atau 2018. Kontrak juga sudah ditanda tangani. Diharapkan tahun depan ada program fisik pelebaran Landasan Bandara dan pekerjaan terkait lainnya, sehingga paling lambat tahun 2019 bandara di Morotai sudah berkelas internasional,” ujar Ari.

Lebih jauh dirinya juga mengatakan, pada 2019 Morotai sudah mempunyai international Chain Hotel, homestay, dan amenitas lainnya. Dalam rangka menyiapkan kesemuanya, telah dilakukan kerja sama oleh beberapa pihak terkait. Salah satunya adalah dengan memperkuat jaringan yang sudah dibangun Kementerian Pariwisata.