Sukses

Gowes Samosir Membelah Pesona Danau Toba dan Desa Tomok

Tujuannya jelas mengeksplore keindahan Danau Toba yang kini sudah memiliki bandara internasional Silangit.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Danau Toba punya gawean sport tourism. Itu setelah, di sekitar Danau Vulkanik terbesar di dunia itu akan digelar acara bertajuk Gowes Samosir yang dilaksanakan pada tanggal 19 November 2017, di Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Sumatera Utara.

Kepala Dinas Pariwisata Samosir Ombang Siboromengatakan, event tersebut akan dibalut dengan konsep Fun Bike. Tujuannya jelas mengeksplore keindahan Danau Toba yang kini sudah memiliki bandara internasional Silangit.

”Jumlah peserta juga sangat banyak. Sudah terdaftar sekitar 5000 peserta yang akan ikutan gowes. Bukan hanya wisatawan mancanegara, namun juga wisatawan nusantara. Ini ajang promosi yang sangat efektif untuk mengangkat terus Danau Toba yang sudah punya bandara berkelas,” kata Ombang bangga.

Acara yang juga didukung oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Asisten Deputi Segmen Pasar Personal itu juga akan banyak melibatkan unsur masyarakat di Danau Toba. Selain para industri pariwisata di Danau Toba, juga akan mengajak siswa dan siswi sekolah favorit di Provinsi Sumatera Utara untuk ambil bagian meramaikan event tersebut.

Lokasi start-nya pun istimewa, Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Sumatera Utara adalah desa yang indah dan sejuk. Keindahan alamnya menjadi destinasi favorit wisatawan mancanegara untuk menikmati udara yang segar. ”Karena itu keunggulan Danau Toba, udaranya sangat sejuk,” katanya.

Desa tersebut juga menjadi pintu gerbang untuk memasuki pula Pelabuhan Ajibata Parapat. Di lokasi tersebut akan kita temui perkampungan khas rumah Batak, lengkap dengan patung sigale-gale, kuburan raja-raja, dan museum Batak Samosir

Ombang memaparkan,Lokasi Start dan Finish akan dihelat di depan Hotel Lopo Internasional Tomok dengan jarak tempuk 13.5 kilometer dan dimulai pukul 7 pagi. Nantinya, imbuh Ombang, sepanjang 13.5 kilometer para pegowes akan diajak untuk mengekpoler keindahan Danau Toba melalui Liberta, Siallagan dan Ambarita.

Untuk pemandangannya, dijamin ajib. Di pertigaan Ambarita, ada padang rumput yang sangat indah sekali. Sangat layak untuk ber-selfie dan mengabadikannya di sosial media. Hamparan rumputnya luas dengan background perbukitan Pulau samosir di belakangnya. Di ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut, banyak orang menyebut daerah ini mirip landscape di Selandia Baru. ”Silahkan datang ke Samosir,” ajak Ombang.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Buatan Ni Putu Gayatri setuju dengan pendapat Kadispar. Kata Esthy, wisatawan nusantara dijamin tidak akan menyesal jika menyambangi daerah tersebut.

Esthy juga bercerita bahwa di Desa Ambarita juga ada objek wisata yang sangat menarik yakni Batu Kursi Raja Siallagan. Sesuai namanya, di objek wisata ini ada batu-batu berbentuk kursi dan meja yang digunakan sang raja untuk bersidang. Selain itu terdapat deretan rumah Bolon ( Rumah adat Batak Samosir) yang berjejer rapi.

”Nantinya seluruh peserta bisa bisa mengunjungi Museum Adat Budaya Batak. Museum ini cukup unik karena berada di ruang terbuka dan di sana ada banyak batu peninggalan raja yang konon asal mula orang Batak. Ini semua harus dijaga oleh unsur-unsur pariwisata di Samosir,” kata Esthy yang juga diamini Gayatri.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, kegiatan itu sebagai salah satu promosi Danau Toba sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas unggulan Indonesia.

"Saat ini telah dibuka sejumlah akses yang mempermudah wisatawan datang. Seperti Bandara Silangit Siborong-borong, pengembangan jalur outer ringroad dari Kualanamu, serta sejumlah resort. Tinggal mengemas atraksi nya menjadi kelas dunia dan terus dijaga kebersihannya,” kata menteri asli Banyuwangi itu.

 

(*)