Liputan6.com, Jakarta Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali, tiba-tiba erupsi pada Selasa sore pukul 17.05 Wita. Asap tebal terlihat membumbung tinggi dalam tekanan sedang hingga ketinggian 700 meter. Pasca-erupsi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak mengubah status Gunung Agung, tetap pada level Siaga III.
Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, Bali mendapat perhatian khusus Kementerian Pariwisata. Dari Aceh dalam kunjungan kerjanya, Menteri Pariwisata Arief Yahya terus memantau kondisi terkini. Arief Yahya langsung mengecek dan mengumpulkan informasi terkait erupsi Gunung Agung. Terutama pada akses, amenitas, dan atraksi. Arief Yahya juga meminta tim Bali Tourism Hospitality untuk terus memantau detail 24 jam.
“Kita tidak pernah meminta bencana, tetapi kita harus siap dengan semua skenarionya,” ungkap Arief Yahya, sesuai dengan keterangan resmi yang dikeluarkan Kemenpar.
Advertisement
Dirinya pun meminta wisatawan untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah, untuk menjaga jarak radius 9 kilometer dari pusat erupsi Gunung Agung.
Keterangan Pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai
Menurut pantauan, penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Ngurah Rai hingga kini juga masih berjalan normal. Berdasarkan nformasi dari Ahsanurrohim, Communication and Legal Section Head Bandara Intermasional Ngurah Rai, sejauh ini belum ada gangguan penerbangan akibat erupsi Gunung Agung.
“Kami juga terus memantau lewat visual report dari pilot,” kata Ahsanurrohim.
Pihak bandara sendiri memperkirakan angin bertiup ke arah timur-tenggara. Ini sesuai dengan prakiraan PVMBG, yang mengatakan jika aktivitas gunung terjadi pada Oktober hingga Desember, abu cenderung menuju ke arah timur-tenggara. Berarti ini aman bagi penerbangan.
Advertisement
Wisata Bali Masih Aman
Sementara itu, Kepala Dina Pariwisata Bali, AA Gede Yiniarta Putra mengatakan, suasana pariwisata di Bali masih normal. Sejauh ini wisatawan masih melakukan aktivitas liburannya seperti hari-hari biasa.
“Kami terus komitmen memberikan pelayanan optimal kepada wisatawan, khususnya yang terdampak Gunung Agung, agar pariwisata di Bali tetap berjalan normal,” ungkap AA Gede.