Sukses

Filosofis Mendalam Tato Mentawai

Tato Mentawai memiliki makna filosofis mendalam bagi masyarakat Mentawai, Sumatera Barat

Liputan6.com, Jakarta Budaya tato masih dianggap tabu bagi sebagian masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat menganggap tato merupakan bawaan dari budaya Barat. Mereka yang menggunakan tato dianggap sebagai pribadi yang bar-bar, tidak tahu aturan, dan tidak bisa diatur. Padahal, tato dapat dijadikan sarana untuk mengekspresikan perasaan dan aspirasi seseorang. Di Indonesia, terdapat tradisi tato yang sudah dilakukan secara turun temurun di Mentawai, Sumatera Barat.

Menurut Yudha, traveler pemilik akun Instagram @catatanbackpacker, tato Mentawai merupakan seni lukis tato tertua di dunia yang sudah ada sejak 1500 SM. Bahkan, tato Mentawai lebih tua dari tato Mesir yang baru muncul pada 1300 SM. Berbeda dengan tato zaman sekarang, cara mentato di Mentawai cukup unik. Penato atau yang disebut Sipatiti akan melakukan upacara terlebih dahulu bersama seorang Sikerei. Sipatiti akan membuat gambar kasar pada tubuh seseorang sebelum ditato. Menggunakan alat tradisional, Sipatiti melakukan proses pembuatan tato. Tradisi tato di Mentawai menggunakan bahan alami seperti jarum yang terbuat dari kayu serta tinta tato yang terbuat dari tempurung kelapa dan daun pisang.

2 dari 2 halaman

Makna Tato Mentawai

Meski sudah masuk ke jaman modern, masyarakat Mentawai masih gigih menjaga tradisi tato. Bagi mereka, setiap tato memiliki arti tersendiri yang menggambarkan kehidupan mereka. Tato seperti pakaian abadi bagi masyarakat Mentawai sehingga tak heran jika pria maupun wanita di Mentawai banyak yang bertelanjang dada.

Setiap tato dibuat dalam bentuk yang berbeda sesuai dengan apa yang mereka kerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang pria asli Mentawai bernama Aman menjelaskan apa saja makna yang terkandung di setiap tato yang dibuat. Penasaran? Simak video berikut ini!

 

Late: Seni Tato Pertama di Dunia ada di Mentawai? PART 2 #ExploreMentawai #MahakaryaIndonesia. . "Jadi, di setiap tatonya ada artinya masing-masing ya Aman?" tanya saya penasaran. . Aman lalu tersenyum, dan memberikan sedikit penjelasan mengenai tatonya. "Pasti ada maknanya, karena seperti yang saya bilang sebelumnya, ini pakaian abadi kami. Setiap tato di tubuh kami ini berbeda bentuk, sesuai dengan apa yang kami kerjakan." jawab Aman. . Lalu Aman menunjuk kakinya. "Tato garis-garis ini artinya papan yang berarti rumah. Jadi sebagai seorang kepala keluarga, harus sanggup membuat rumah yang nyaman." ujar Aman. Terlihat memang garis tato yang tegas di paha Aman. . "Berbeda lagi dengan yang ada di bahu dan dada. Kalau di dada saya, ini tato busur panah. Jadi saya harus mampu mencari panganan untuk menghidupi keluarga. Lihat tato di dada Abay? Bentuknya seperti jaring. Berarti, Abay harus menjaring atau mencari ikan." lanjut Aman. . "Ada juga tato matahari, yang artinya matahari sebagai sumber kehangatan bagi kami. Jangan lupakan tato di bagian lengan. Ini tampak seperti kayu atau rotan, karena rotan ini membantu untuk mengikat pasak rumah dan merupakan tumbuhan yang amat penting bagi masyarakat Mentawai" tutup Aman. . Ternyata, masyarakat Mentawai sampai sekarang masih tetap gigih dalam memegang teguh tradisinya. Memiliki kesabaran ketika melewati proses pembuatan tato yang dibilang masih amat primitif. Mereka juga gotong royong untuk mempersiapkan agar prosesi membuat tato berjalan lancar. Menurut saya, tato Mentawai merupakan salah satu #MahakaryaIndonesia yang berharga dan harus terus dijaga agar tetap dikenal. Berminat untuk mengikuti tradisi tato di sini, nggak?

Sebuah kiriman dibagikan oleh Travel Blogger | Ashari Yudha (@catatanbackpacker) pada