Liputan6.com, Jakarta Perkembangan dunia teknologi dan informasi membuat anak milenial punya cara sendiri dalam melakukan aktivitas traveling. Munculnya situs perjalanan yang menyediakan ulasan, media sosial khusus traveler, hingga penyedia open trip digital, dan lain sebagainya, turut berandil besar dalam mengubah gaya traveling anak zaman sekarang.
Program “Go Digital Be the Best” yang digalakkan Kementerian Pariwisata menjadi salah satu upaya untuk menyesuaikan adanya perubahan cepat pada pola aktivitas traveling yang terjadi pada generasi milenial.
Baca Juga
Judi Rifajantoro, Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata Kementerian Pariwisata saat ditemui Liputan6.com beberapa waktu lalu mengatakan, anak sekarang kebanyakan lebih suka traveling ketimbang pergi ke mal, tren ini terus meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan makin berkembangnya dunia teknologi informasi yang memudahkan semua urusan traveling.
Advertisement
“Kami meyakini traveling sekarang sudah menjadi lifestyle, tren wisatawan juga mulai berail ke digital platform, karena lebih mudah, cepat, dan personal. Tujuh puluh persen anak zaman sekarang seacrh and share menggunakan media digital. Hal ini tentu jadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri pariwisata untuk memenuhi kebutuhan ini,” ungkap Judi.
Perbedaan Pola Traveling Anak Milenial
Judi juga menjelaskan, anak milenial cenderung menuntut adanya kemudahan dalam aktivitas traveling. Mulai dari pemesanan tiket yang hanya tinggal sekali klik, sewa kamar hotel, sewa transportasi, dan membeli tiket atraksi wisata tanpa perlu lama-lama mengantre.
Namun demikian, Judi melihat adanya perbedaan pola pembelian tiket transportasi antara anak milenial Indonesia dan luar negeri. Menurut Judi, anak milenial Indonesia bisa membeli tiket kapan saja bahkan dadakan, sementara anak milenial luar negeri cenderung membelinya jauh-jauh hari dan merencanakan perjalanan travelingnya dengan matang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement