Sukses

10 Kesalahan Mengelola Uang yang Kerap Terjadi di Usia 20-an

Kesalahan pada usia 20'an biasa terjadi, termasuk tentang pengelolaan uang. Simak selengkapnya di sini.

Liputan6.com, Jakarta Usia 20-an adalah usia yang rawan. Kesalahan pada usia ini biasa terjadi, tapi bukan berarti tak bisa dihindari. Yang berbahaya adalah kesalahan mengelola uang, dan dampaknya bisa berefek.

Apa saja kesalahan yang harus dihindari saat usia 20-an? Berikut ulasannya seperti dikutip dari DuitPintar.com.

1. Banyak mengambil kredit konsumtif

Kredit konsumtif adalah kredit yang tujuannya membeli barang yang bukan termasuk kebutuhan. Misalnya untuk beli handphone keluaran terbaru, padahal handphone di tangan baru dibeli tahun lalu dan masih lancar jaya. Kredit konsumtif akan membebani keuangan bila tidak berhati-hati. Berbeda kalau ambil kredit untuk jalani usaha sampingan selagi kuliah atau kerja. Faedahnya bakal tampak lebih nyata saat usaha itu berjalan lancar.

2. Tak memiliki dana darurat

Dana darurat adalah dana yang disisihkan dari penghasilan untuk jaga-jaga bila kelak terjadi hal yang tak diinginkan dan butuh dana segera. Contohnya, diri sendiri atau keluarga jatuh sakit dan perlu pertolongan segera. Dana darurat bisa diambil agar rumah sakit bisa segera bertindak. Besaran dana ini direkomendasikan 10-12 kali penghasilan. Oleh karena itu uang harus dikumpulkan sedari dini, sehingga segera tercukupi saat usia sudah di atas 30-an atau sudah berkeluarga sendiri.

3. Tidak investasi

Investasi zaman now tidak ribet. Tak perlu memelototi pergerakan saham di bursa efek. Tak perlu pula ganti gigi menjadi emas agar kelak bisa dijual sebagai sarana investasi. Reksa dana misalnya, bisa dijalankan secara online, bahkan lewat situs marketplace. Modalnya pun minim, tak sampai Rp 1 juta pun sudah bisa memulainya. Bila memulai investasi sejak dini, hasilnya bisa lebih mencukupi di masa depan.

4. Hidup dari Kartu Kredit

Kartu kredit adalah alat transaksi, bukan alat utang. Kartu kredit bisa saja dijadikan kartu sakti untuk memenuhi kebutuhan rutin bulanan, tapi harus dipikirkan pula pelunasannya. Kesalahan mengelola uang yang ini sangat berbahaya untuk masa depan. Kecuali Anda punya pohon uang yang tiap bulan berbuah sehingga bisa dipakai untuk membayar lunas tagihan kartu.

 

2 dari 3 halaman

5. Tak memiliki tujuan finansial

Saat usia 20-an, seharusnya tujuan masa depan sudah ditentukan. Mau menikah usia berapa, membeli rumah kapan, liburan ke mana. Semua itu membutuhkan rencana finansial. Makanya, tujuan finansial mesti dirancang secara matang. Dengan demikian, kita punya panduan mau diapakan hidup ini agar sampai di tujuan dengan selamat.

6. Masih bergantung dengan “bantuan” orangtua

Pasti hampir semua orangtua mau membantu anaknya. Tapi jangan sampai Anda yang berusia 20-an lantas bergantung terus kepada bantuan mereka. Nanti Anda bisa jadi tak mampu hidup mandiri, bahkan saat sudah berkeluarga sendiri.

7. Menyisihkan tabungan, bukan memprioritaskan tabungan

Saat baru awal bekerja, pasti muncul godaan foya-foya. Tapi ingat, harus prioritaskan tabungan. Bedakan dengan menyisihkan tabungan ya. Kalau prioritas, berarti saat gaji masuk, langsung dipotong sekian persen untuk masuk tabungan. Bila menyisihkan, tunggu menjelang habis bulan untuk melihat berapa sisa gaji yang bisa ditabung. Ini kebiasaan buruk. Lebih baik langsung potong gaji sebagai tabungan di awal dan tidak diutak-atik lagi demi masa depan.

8. Berutang untuk menikah

Ini kesalahan mengelola uang yang paling sering dilakukan oleh muda-mudi yang mau menikah. Rencana nikah sudah ada, tapi dana belum cukup. Berutang? Sebaiknya tidak. Bisa cari strategi lain agar biaya nikah murah. Misalnya membuat resepsi di rumah sendiri. Sebisa mungkin biayai nikah dari uang sendiri agar tidak ada beban.

 

3 dari 3 halaman

9. Cuek akan tabungan pensiun

Poin ini mirip dengan yang soal tabungan. Bedanya, tujuan menabung yang satu ini jelas untuk memenuhi kebutuhan saat sudah pensiun. Makin dini memulai tabungan pensiun, makin besar dana yang bisa didapat kelak ketika sudah purnakarya. Saat sudah pensiun, tidak ada pemasukan seperti semula, Anda bisa stres kalau tidak ada uang setelah pensiun.

10. Menyepelekan pajak

Pajak adalah kewajiban. Bila tidak membayar pajak, siap-siap kena sanksi dari pemerintah. Pemuda-pemudi usia 20-an sering masa bodoh dengan urusan pajak. Walhasil, pajak tidak pernah dilaporkan. Mungkin sekarang tidak kelihatan pentingnya. Tapi bagaimana kalau kelak jadi pengusaha sukses dan terkenal? Riwayat pajak pasti akan ditelusuri.