Liputan6.com, Jakarta Jika Anda merupakan salah satu pecinta mode atau fashion, maka mungkin nama Harry Halim tidak lagi asing di telinga. Harry Halim meripakan salah satu desainer lulusan Lasalle College of the Arts di Singapura, kemudian lama menetap di Paris.
Pada tahun 2006, Harry Halim untuk pertama kalinya mengeluarkan koleksi pakaian wanita di Singapura. Karena antusias dan sambutan yang begitu baik akan desain pakaiannya yang elegan, juga modern, maka pada tahun 2007, ia kembali mempersembahkan koleksi keduanya di pagelaran Singapore Fashion Festival.
Baca Juga
Di tahun 2008, Harry Halim mendapatkan penghargaan sebagai Best Asian Designer of the Year di Asiang Young Fashion Designers. Kemudian, di tahun yang sama juga, Harry Halim merelokasi studionya ke Paris dan memulai debut untuk koleksi Fall/Winter 2010.
Advertisement
Koleksi Harry Halim yang selalu dapat mewujudkan imajinasinya sendiri ini telah mendapatkan komentar positif dari para kritikus mode. Tidak heran jika kemudian Harry Halim menjadi desainer asal Indonesia pertama yang dapat bergabung di pagelaran mode termegah di dunia, yaitu Paris Fashion Week.
Sedangkan sepanjang tahun 2016, Harry Halim menghabiskan waktunya untuk membuat busana yang eksklusif untuk para pelanggannya yang loyal."Saya sangat menghargai mereka yang begitu percaya kepada saya. Saya ingin mengenal mereka lebih baik, jadi saya memutuskan untuk membuat potongan busana yang eksklusif," ungkap Harry Halim tentang pekerjaannya sebagai fashion designer.
Â
Harry Halim buka toko pertamanya di Jakarta
Koleksi Harry Halim Spring/Summer 2018 telah diluncurkan pada Oktober 2017 lalu di Paris Fashion Week. Koleksi tersebut dinamakan "Les Fleurs du Mal,"yang terinspirasi dari Charles Baydelaire.
Koleksi yang mengeskplorasi satu sisi gelap dari setiap wanita yang kuat dan mandiri. Harry Halim juga akan melakukan peragaan busananya yang pertama di Digital Fashion Week pada Rabu (13/12/2017).
Koleksi tersebut jugalah yang kemudian dipamerkan Harry Halim dalam pembukaan toko pertamanya di Indonesia, tepatnya di Cipete, Jakarta. Toko Harry Halim yang pertama sendiri sangat didominasi dengan warna hitam dan merah, terinspirasi dari film The Hunger karya Tony Scott yang mempersembahkan David Bowie, Catherine Deneuve, dan Susan Sarandon di tahun 1983.
Advertisement