Liputan6.com, Jakarta Saat beribadah, para penganut Yahudi sering terlihat memakai aksesori kepala seperti topi. Bentuknya bulat, mirip kopiah tetapi tidak menutupi seluruh kepala. Topi tersebut disebut dengan Kippah.
Dalam bahasa Ibrani, topi ini disebut kipah yang jamaknya disebut dengan kippot. Arti harfiahnya sebenarnya adalah kubah.
Baca Juga
Kippah ini juga dikenal dengan istilah lainnya yakni Yarmulka yang kadang diucapkan Yarmulke. Namun, pengucapan ini tidak ada artinya dalam bahasa Ibrani. Sebab, ini berasal dari bahasa Yahudi-Jerman, yaitu bahasa Yiddish.
Advertisement
Dalam bahasa ini benda tersebut diartikan topi setengah bola atau berbentuk piring. Ada yang mengartikan yarmulke juga sebagai ketakutan akan Tuhan. Sehingga kippah berhubungan dengan keagamaan Yahudi.
Â
Â
Awalnya untuk Imam Besar
Melansir dari Forward, Senin (18/12/2017), kippah biasanya terbuat dari kain, sering dipakai oleh pria Yahudi Ortodoks untuk memenuhi persyaratan adat yang diselenggarakan oleh beberapa pihak berwenang halachik ortodoks bahwa kepala mereka ditutup setiap saat.
Penutup kepala pada awal tahun Masehi hanya diwajibkan kepada Imam besar. Ide awal laki-laki Yahudi mengenakan kippah dimulai dari tradisi para rabbi Yahudi yakni sekitar abad ke-3 Masehi.
Kaum Yahudi Konservatif lebih banyak terlihat memakai kippah berwarna putih. Namun sebenarnya kippah juga memiliki banyak motif dan warna.
Â
Advertisement
Ragam Motif
Seperti hitam dan putih, hijau, merah, abu-abu, biru, dan sebagainya. Bahkan ada pula yang bermotif bola basket atau football.
Satu hal yang unik juga kippah saat ini dibuat dengan berbagai gambar. Dari mulai bendera, smiley, hingga gambar Presiden Donald Trump. Kippah juga banyak diperjualkan di toko-toko, salah satunya di Yerusalem.