4 Cara Perbaiki Kesan Pertama yang Gagal

Mungkin Anda berpikir bahwa percakapan yang baru saja dilakukan memberikan kesan yang luar biasa baik. Namun nyatanya, parter bicara Anda, seperti interviewer pekerjaan, teman baru, atau bahkan teman kencan yang baru melihat diri Anda gresif.

Berkaca pada kesan yang buruk pada diri Anda, bisa direspons dengan cara yang positif. Misalnya saja, Anda baru saja mengikuti wawancara pekerjaan. Setelah wawancara selesai, Anda bisa mengirim email kepada interviewer sebagai tindak lanjut yang ramah dengan mengatakan, "Saya harap saya tidak terlalu agresif. Namun saya senang bisa mendapatkan kesempatan untuk wawancara kerja."

Jika sikap pertama Anda menyakiti orang lain, segera minta maaf. Mungkin Anda tidak sengaja melakukannya ketika minum bersama dengan teman kencan atau teman baru Anda. Anda bisa menggunakan cara formal dengan meminta maaf melalui email. Sisipkan humor di dalam pesan permintaan maaf Anda agar tidak terlalu tegang.

Anda juga memberikan catatan di meja kerjanya untuk sekadar minta maaf kemudian ganti nama Anda dengan istilah yang cocok, seperti teman pengacau atau anak baru. Ini akan membuat orang yang Anda sakiti menjadi luluh. Butuh waktu memang untuk kesan pertama yang gagal tersebut hilang. Namun bisa sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali.

Semua orang memang pernah melakukan kesalahan. Namun jika di pertemuan pertama Anda sudah melakukan kesalahan, segeralah minta maaf dan lakukanlah dengan tepat.

Semakin mengulur waktu, semakin dalam pula penilaian buruk Anda di mata orang lain. Saat minta maaf, bersikaplah dengan tulus namun jangan sampai memohon. Permintaan maaf cukup dilakukan sekali dengan tulus akan memberikan makna yang berbeda di benak orang lain.

Jika Anda diundang ke sebuah pesta, namun ternyata salah kostum, tentu sangat malu bukan? Triknya adalah tetap percaya diri.

Bertindaklah bahwa Anda memang nyaman dan percaya diri mengenakan pakaian yang sudah dipakai. Tak peduli jika Anda salah kostum. Buat orang yang melihat Anda seolah-olah berpikir bahwa semua itu normal bagi Anda. Sehingga perhatian orang lain pun bisa teralihkan dan penilaian orang terhadap Anda akan terselamatkan.