Liputan6.com, Jakarta Data terbaru Visit Indonesia Tourism Office (VITO) Prancis mengungkap, tingkat kunjungan wisman Prancis ke Bali menempati peringkat ketujuh dari sejumlah negara. Selasa 2017, jumlah kunjungan wisman Prancis menembus 162.288 orang. Angka ini lebih besar dari tahun sebelumnya (2016) yang hanya 147.413 orang.
Terkait hal ini, Eka Moncare, perwakilan VITA Prancis, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Minggu (14/1/2018), mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat kunjungan wisman Prancis meningkat pada 2017. Pertama, menurutnya adalah popularitas Bali yang memang menjadi favorit wisman Prancis.
Baca Juga
8 Rute Penerbangan Wings Air Dibatalkan Sementara 15 November 2024 Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Ditinggalkan Turis Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Tingkat Okupansi Hotel Labuan Bajo Berkurang hingga Nol Persen
Viral Video Penumpang Pesawat Menghisap Vape di Area Apron Bandara Diduga di Indonesia
“Masyarakat Prancis suka kultur dan budaya, Bali punya semua itu, dan menawarkan kepada wisman Prancis secara lengkap. Meski jadi tujuan wisata dunia, kekuatan tradisionalnya masih sangat terjaga,” ungkap Eka.
Advertisement
Penerbangan Langsung
Kedua, menurut Eka, penerbangan langsung dari paris ke Bali juga menjadi salah satu faktor mengapa jumlah wisman Bali meningkat pada 2017.
Selain itu, “hospitality” masyarakat dan industri pariwisata di Bali sangat baik. Menurut Eka, masyarakat Bali mampu menggunakan bahasa Inggris bahkan Prancis dengan baik, sehingga memudahkan wisatawan yang yang sedang berwisata.
“Dan banyak sekali pilihan hotel di Bali yang harganya kompetitif. Ini membuat Tour Operator semakin mudah membuat paket untuk dijual,” ujar Eka menambahkan.
Bali memiliki amenitas dari kelas guest house hingga hotel kelas bintang tujuh yang semuanya memiliki standar yang baik. Lebih lanjut, Eka mengatakan, ke depannya VITO Prancis akan semakin kuat dalam mempromosikan Bali. Berbagai langkah akan dilakukan, mulai dari memperbanyak event-event Busines to Costumer (B to C). Dikatakan Eka, B to C sangat baik untuk menciptakan demand.
“Jika B to C naik, B to B pasti akan mengikuti,” ujarnya.
Selain itu, juga memperkuat hubungan dengan partner di Prancis dan melakukan media famtrip. Hal yang tak kalah penting, mempromosikan Indonesia lewat gastronomi, massage, dan spa. Event-event gastronomi dan massage akan sangat efektif untuk memperkenalkan Indonesia di publik Prancis.
“Dan Prancis adalah pasar potensial. Pengeluaran wisman Prancis rata-rata mencapai USD 110 per hari dengan lama tinggal rata-rata 15 hari,” ujarnya.
Advertisement
Tanggapan Menteri Pariwisata
Sementera itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Prancis memang merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar dari Eropa ke Indonesia. Bahkan, kunjungan wisman Prancis ke Indonesia telah mengalahkan Thailand.
“Rata-rata kunjungan mereka itu ke Bali 40 persen, Jakarta 30 persen, Kepulauan Riau 20 persen dan 10 persen sisanya di wilayah lain,” ujar Menpar Arief Yahya.