Liputan6.com, Jakarta Generasi milenial telah banyak dibicarakan tentang bagaimana mereka bersikap dalam berbagai aspek kehidupan. Sebuah studi yang diterbitkan melalui edisi terbaru The Lancet: Child & Adolescent Health dapat mengubah cara Anda berpikir tentang generasi milenial.
Dilansir dari yourtango.com, Selasa (30/1/2018), penelitian tersebut menyatakan bahwa otak menusia berhenti berkembang sampai usia 25 tahun. Anda terbiasa menyebut generasi milenial bagi orang-orang yang berusia 13 hingga 19 tahun sebagai remaja, sedangkan Profesor Susan Sawyer dari Royal Children's Hospital di Melbourne menyarankan untuk memperluas kategori remaja bagi orang-orang berusia 10 sampai 24 tahun.
Baca Juga
Banyak orang mengasumsikan generasi milenial bagi mereka yang lahir di antara tahun 1981 hingga 2004, ini berarti Anda juga masih termasuk ke dalamnya, bukan? Hasil penelitian Susan menunjukkan bahwa perkembangan otak generasi milenial masih berlanjut hingga usia 20-an, mengapa?
Advertisement
Cara kerja otak generasi milenial
Hal ini dikarenakan semakin banyak orang yang tinggal di sekolah lebih lama untuk mendapatkan gelar pendidikan lanjutan. Jika generasi milenial tampak tidak dewasa bagi Anda, penelitian ini juga menyatakan bahwa peran media sosial dalam kehidupan akhir-akhir ini sangat dalam.
Advertisement
Cara kerja otak generasi milenial
Masa transisi dari kanak-kanak sampai dewasa sangat dipengaruhi oleh media pemasaran dan digital. Hal ini tentu berpengaruh terhadap peraturan, kebijakan sosial, dan sistem pelayanan yang disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.