Liputan6.com, Jakarta Anak sering disalahartikan sebagai prioritas utama di dalam sebuah hubungan pernikahan. Apakah Anda salah satunya? Faktanya, anak justru dapat menyita hubungan Anda dengan pasangan.
Dilansir dari bravotv.com, Rabu (31/1/2018), yang seharusnya menjadi prioritas utama Anda seharusnya adalah pasangan, sesudahnya baru anak. Ini bukan berarti Anda harus mengabaikan anak, tapi memberi saran untuk tidak memanjakan mereka.
Tempatkan hubungan Anda dengan pasangan terlebih dahulu, fokus untuk menjadi orangtua yang lebih baik. Jika hubungan Anda dengan pasangan berjalan bahagia dan sehat, hal ini tentunya akan menyebar ke area lainnya dalam kehidupan, termasuk anak.
Advertisement
Mengasuh anak sangat penting, tapi pastikan juga bahwa Anda memiliki waktu yang cukup untuk hubungan pernikahan dengan pasangan. Sebaliknya, jika Anda dan pasangan terbiasa menempatkan kebutuhan hubungan pernikahan di bawah kebutuhan anak, hal ini berisiko menumbuhkan perasaan dendam, pengabaian, pengunduran diri, serta keterasingan antara satu sama lain.
Anak bukan prioritas dalam pernikahan, mengapa?
Konsekuensi dari memprioritaskan anak dapat mengikis kualitas hubungan Anda dengan pasangan. Orangtua yang tidak bahagia dapat mengirimkan sinyal kepada anak bahwa pernikahan hanya akan membuat cemas dan tidak bahagia.
Advertisement
Anak bukan prioritas dalam pernikahan, mengapa?
Sedangkan jika perselisihan Anda dan pasangan dikarenakan perbedaan cara membesarkan anak, mereka dapat menyimpulkan bahwa sumber dari ketidakbahagiaan orangtua adalah diri mereka. Intinya, pernikahan yang bahagia akan mendukung dan mendorong anak juga menciptakan hubungan semacam itu di masa depan mereka.