Liputan6.com, Jakarta Hidup memang penuh tantangan. Mulai dari urusan rumah, kanto hingga lingkungan sekitar, selalu ada saja yang bisa menimbulkan stres. Jika tidak disikapi dengan baik, semua hal tersebut bisa membawa dampak yang lebih buruk pada mental dan berujung depresi.
Depresi memiliki risiko serius, bukan hanya gangguan jiwa, namun nyawa juga bisa ikut terancam. Para ahli pun berusaha untuk dapat mendeteksi sedini mungkin ciri-ciri dari pengidap depresi. Melansir halaman The Conversation pada RRabu (7/2/18), ternyata tanda-tanda pengidap depresi bisa dilihat dari gaya bahasanya.
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Clinical Psychological Science mengungkap beberapa kata yang kerap digunakan oleh orang-orang depresi. Melalui riset terhadap buku harian para pengidap deperesi, terlihat bahwa konten tulisan mereka mengandung kata-kata dengan emosi negatif, misalnya “kesepian”, “sedih”, “menderita”, dan sebagainya.
Advertisement
Gaya Bahasa Orang Depresi
Sementara itu, tulisan orang-orang depresi juga kerap menggunakan kata ganti orang pertama, seperti “saya”, “diri ku”, dan jarang menggunakan kata “dia” atau “mereka”. Hal ini menunjukkan bagaimana orang-orang depresi fokus pada perasaan mereka.
Namun studi lain pada 64 forum kesehatan mental dengan jumlah total 6.400 anggota mengungkap bahwa kata-kata itu tak bisa menjadi tolak ukur pasti mengenai kondisi depresi seseorang.
Advertisement
Ciri-Ciri Orang Depresi
Dalam forum tersebut, yang lebih terlihat jelas adalah bahwa orang-orang depresi kerap memakai kata-kata yang bersifat absolut, misalnya “selalu”, “semuanya”, “sungguh” “tidak ada”, dan sebagainya.
Kata-kata tersebut dipakai untuk menunjukkan bagaimana hidup mereka seolah tak bisa diubah dan segalanya tampak suram.
Pengamatan terhadap bahasa yang digunakan oleh orang-orang depresi memberi gambaran tentang bagaimana mereka berpikir tentang kehidupan mereka.
Bio In God Bless