Liputan6.com, Jakarta Setelah menimbang tiga kriteria, yaitu size, sustainability, dan spending, Kementerian Pariwisata menetapkan Tiongkok, Eropa, Australia, Singapura, dan India sebagai top 5 pasar wisman Indonesia pada 2018.
Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (8/2/2018), Tiongkok menempati urutan pertama wisman 2018 berdasarkan size, yaitu jumlah kunjungan wisman dari Tiongkok tercatat paling tinggi. Catatan bulan Januari sampai November 2017, jumlah kunjungan wisman Tiongkok mencapai 1,9 juta orang dengan pertumbuhan sebesar 42,2 persen, dengan perolehan devisa (spending) mencapai USD 1,94 miliar.
Baca Juga
Terkait hal ini, Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan, Tiongkok menjadi pasar utama wisman 2018 bukan tanpa alasan, nilai dari size, pertumbuhan, dan spending tertinggi mencapai 92 persen. Sedangkan di posisi kedua adalah pasar Eropa dengan total nilai 77 persen.
Advertisement
“Keunggulan pasar wisman Eropa pada spread atau spending,” kata Menpar Arief Yahya.
Wisman Eropa
Wisatawan dari Eropa sendiri rata-rata pengeluaran mencapai USD 1.538 per wisman per kunjungan, sedangkan wisatawan Tiongkok 1.019 per wisman per kunjungan. Meskipun jumlah wisatawan Tiongkok lebih besar (size) dari sisi total nilai (WA), namun untuk perolehan devisa atau spread (spending) wisatawan Eropa lebih unggul mencapai USD US$ 2,6 miliar, sedangkan devisa dari wisatawan Tiongkok sebesar USD 1,9 miliar.
Kunjungan wisatawan Eropa ke Indonesia pada Januari-November 2017 tercatat sebanyak 1,7 juta (size) dengan pertumbuhan sustain (growth) sebesar 14,1 persen, sedangkan perolehan devisa spread (spending) USD 2,6 miliar.
Advertisement
Top 10 Pasar Wisman Indonesia
Dari 14 pasar utama wisman 2018 yang masuk sebagai Top 10 adalah Tiongkok, Eropa, Australia, Singapura, India, Malaysia, USA, Korsel, Jepang, dan Filipina, sedangkan urutan selanjutnya adalah Thailand, Taiwan, Timteng, dan Hongkong.
Pasar Timur Tengah (Timteng) dari sisi pengeluaran per wisman tercatat tertinggi di antara pengeluaran wisman dari 14 pasar utama lainnya, yakni mencapai USD 1.918 per wisman per kunjungan atau mengalahkan wisatawan dari Eropa sebesar USD 1.538 per wisman per kunjungan.
Namun demikian, bila dihitung dari sisi spread (spending) total pendapatan devisa dari wisatawan Timteng hanya sebesar US$ 402 juta, hal ini karena jumlah kunjungan wisman Timteng ke Indonesia relatif masih kecil pada periode Januari-November 2017 hanya 209.963 wisman.