Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya mendukung target pariwisata nasional meraih 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), AirNav Indonesia bersama PT Angkasa Pura 1 dan 2, UPBU, serta maskapai penerbangan akan meningkatkan kapasitas slot penerbangan dan membangun infrastruktur di beberapa bandara di Indonesia.
Direktur AirNav, Novie Riyanto dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Rabu (14/2/2018), mengatakan, kolaborasi ini merupakan kunci keberhasilan program-program peningkatan keselamatan, kapasitas, dan efisiensi penerbangan.
Baca Juga
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik penambahan slot penerbangan sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisman yang tahun ini targetnya mencapai 17 juta wisman.
Advertisement
“Penambahan slot penerbangan dibutuhkan untuk mendukung pariwisata. Sebab, sejumlah maskapai penerbangan juga sudah menyatakan kesiapannya menambah seat capacity,” kata Arief Yahya.
Infrastruktur Penerbangan
Lebih jauh dirinya mengatakan, dalam upaya memenuhi kebutuhan seats, yang harus dilakukan adalah peningkatan kapasitas airport dengan berbagai strategi, yakni dengan pembangunan fisik, pengembangan bandara, dan pembangunan bandara baru.
“Tetapi semua ini tidak akan berjalan bila tidak ada penambahan slot penerbangan. AirNav sudah komit. Ini luar biasa. Terima kasih AirNav,” kata Arief Yahya.
Air connectivity menjadi kunci sukses dalam mendatangkan wisman, karena 80 persen wisman yang masuk ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara, sedangkan sisanya melalui laut dan cross-border land.
Sementara itu untuk mendukung target 17 juta wisman tahun ini dibutuhkan sebanyak 25,5 juta international seats, sedangkan yang sudah tersedia sebanyak 23,9 juta seats sehingga masih kekurangan 1,1 juta seats.
Advertisement
Pertumbuhan 22 Persen
Untuk meraih kunjungan 17 juta wisman di 2018, menurut Menpar Arief Yahya, perlu pertumbuhan year on year (YoY) minimal 22 persen dan kita hanya bisa mengandalkan Bandara Ngurah Rai Denpasar (DPS) dan Bandara Soekarno Hatta Cengkareng (CGK), sedangkan selain kedua bandara tersebut kontribusinya hanya 10 persen.
“Pintu masuk bandara DPS diharapkan bisa tumbuh di atas 22 persen, untuk ini perlu pengembangan kapasitas bandara DPS agar tersedia tambahan slot untuk penambahan frekuensi maupun rute baru,” kata Arief Yahya, seraya mengatakan jumlah international seats capacity baru yang harus dibangun di DPS tahun 2018 ini minimal 600.000 seats atau setara dengan penambahan 5 pesawat berbadan lebar atau WB (wide dody) ditambah 5 pesawat berbedan sedang atau NB (narrow body) setiap hari.
Sementara itu, trafik internasional di Bandara Sam Ratulangi International Airport Manado (MDC), Lombok International Airport (LOP), dan Yogyakarta Adisucipto International Airport (JOG) yang tumbuh cukup tinggi di 2017 juta, Menpar Arief Yahya, mengharapkan perlu segera diantisipasi kapasitasnya agar bisa tetap tumbuh.