Liputan6.com, Jakarta RA Marini Putri Ayu dalam waktu dekat akan menerbitkan buku berisi beragam resep kuliner. Gadis kelahiran 18 Desember 1991 yang juga merupakan cucu dari mantan Presiden BJ Habibie ini memang sudah memiliki kelas memasak di rumahnya sejak 2014. Bahkan saat ini tidak hanya cooking class di rumah, tapi juga pergi keluar kota untuk mengajar memasak.
Â
"Juni Juli buku memasak semoga terbit. Judulnya belum, ditunggu saja," kata Putri saat ditemui Liputan6.com di Tirana House di Yogyakarta. Dirinya juga mengatakan, saat ini dirinya sedang sibuk jalan-jalan ke Bandung, Jogja, Gorontalo, Makasar.
Â
"Muridku ada dari Samarinda Maluku Makasar Jogja Bandung macem macem Bali juga," katanya.
Â
Putri menghitung setidaknya lebih dari 500 orang telah menjadi muridnya di berbagai kota. Muridnya mulai dari anak anak usia tiga tahun hingga usia paling tua 50-an tahun.Â
Â
"Ada oma sama anaknya dia motivasinya karena cucunya, kok aku ga pernah dimasakin sama oma. Makanya dia juga belajar masak lagi," katanya.
Â
Menu yang diajarkan kepada muridnya mulai dari menu Indonesia, western japanese desert, tiramisu, ayam balado dan masih banyak lainnya. Walaupun begitu ia hanya mengajarkan kepada para pemula atau yang baru mulai memsak.
Â
"Target marketku adalah beginner maka ajarannya buat yang mudah. Agar gak lupa lalu metode mudah maka mereka akan mengulang dirumah," katanya.Â
Â
Walaupun sudah memiliki pengalaman yang banyak di dunia masak, ia mengaku belum masuk kategori jago masak. Ia lebih senang jika disebut home cook ketimbang chef yang menurutnya sangat berat.
Â
"Jago memasak belum ya aku suka masak suka ekperimen kalo suka memasak dari kecil waktu itu saya suka nonton demo masak," katanya.
Â
Â
2 dari 3 halaman
Kuliner Nusantara
Gadis kelahiran Jakarta ini lebih senang jika diminta memasak menu dari Indonesia karena kekuatan bumbu dan citarasa. Namun menu yang paling banyak diminta para muridnya adalah Rose mary rost chicken atau ayam panggang satu ekor.
Â
"Itu terlihat bagus mewah dan sulit padahal gampang makanya mereka banyak milih itu karena untuk saat ditunjukkan ke keluarga itu kan bagus keren satu ekor, padahal metode sangat gampang," katanya.Â
Â
Saat berada di Yogya  ia berkesempatan mengajarkan dua menu kuliner yaitu panakota atau desert dari italia dan tiramisu jepang. Desert yang dibuat  ini terkesan mewah tapi sejatinya menu ini hanya menggunakan tiga bahan yaitu cream gula dan galantine.Â
Â
"Ini desert elegan tapi metode mudah. Hari ini kita juga bikin tiramisu hands on bisa bikin sendiri lalu ada demo panakota tadi," katanya.
Â
Selama ini antusiasme masyarakat Indonesian belajar memasak mulai tinggi. Sebab menurutnya sosial media banyak mempengaruhi dunia masak memasak ini. Â
Â
"Sekarang lagi naik, usai kursus di post ada kepuasan bisa sharing kirimkirim masakan ini bisa diuplod. ini bisa peluang bisnis maka ada yang pesen itu yang saya harapakan," katanya.
Â
Ia punya pengalaman sendiri yang menurutnya unik. Sebab salah satu muridnya minta diajarkan bagaimana membuat bakpao.Â
Â
"Ada cowok cowok tatoan semuanya, cooking class mereka bikin bakpao mereka mau bikin usaha itu tiga orang tatoan semua itu lucu," ujarnya.
Â
Ia senang jika ilmu yang ditularkan kepada orang orang dapat bermanfaat. Ia lebih senang setelah bertemu dirinya para muridnya mendirikan usaha kuliner.Â
Â
"Restoran tidak, aku hanya berbagi ilmu. Kalo dikasih rejeki aku mau bikin satu studio jadi aku bisa rekrut dan mengajar," kata perempuan yang sedang menyelesaikan S3 ini.Â
Â
Â
Advertisement
3 dari 3 halaman
Artis Memasak
Â
Selain masyarakat biasa ia juga memiliki murid dari kalangan artis. Seperti Raisa, Ashanti Aurel, Citra Kirana, Natasha Riski sampai Tina Toon pernah  belajar dengannya.
Â
"Kayak raisa mau menikah maka healthy breaksfast, Ashanti Aurel mereka bikin lasagna karena mereka keluarga besar bisa share. Lalu alice norin baru punya baby jadi makannya baby friendly ini seru liat profilingnya," kata gadis yang memiliki band bernama Tuan dan Putri.
Â
Putri menyebut para artis dan berbagai muridnya menjadi jalan agar mereka dapat memasak sendiri. Sebab memasak menurutnya akan bermanfaat bagi pribadi dan orang sekitarnya.Â
Â
"Aku sngat dukung tidak hanya perempuan tapi juga cowok itu survival skill di manapun berada kalau bisa masak kita tidak makan indomie terus," katanya.
Â
Skill memasak ini akan mempengaruhi jenis kuliner yang akan dikonsumsi. Seperti percobaan yang dilakukannya pada 270 anak Labschool Kebayoran.Â
Â
"Buku ini dari risetku S2 ku tentang ketrampilan memasak anak hubungan kebijakan dia memilih jajanan. Saat anak ini bisa masak apakah dia bisa lebih bijak dalam memilih jajanan. dan ternyata terbukti iya," katanya.Â
Â
Hasil risetnya itu kemudian dibuat buku yang akan terbit Juni mendatang. Ia melakukan riset dengan mengajari masak anak-anak itu sebelumnya tes dulu jajanan apa yang  dimakan anak-anak itu.Â
Â
"Setelah dua bulan aku test lagi dan pilihan makanan jajanan itu lebih bijak. Ada perubahan signifikan dengan membekali anak dengan ilmu memasak mereka bisa lebih bijak walaupun tanpa pengawasan orangtua," katanya.Â
Â