Sukses

Tato Tertua Ditemukan pada Mumi, Ternyata Ini Bentuknya

Para peneliti menemukan tato guratif tertua di dunia pada dua mumi kuno Mesir.

Liputan6.com, Jakarta Para peneliti menemukan tato guratif tertua di dunia pada dua mumi kuno Mesir. Satu mumi lelaki ditemukan memiliki tato yang menggambarkan satu banteng liar dan domba Barbary pada lengan atasnya, sementara yang perempuan memiliki motif linear dan berbentuk S pada lengan atas dan punggung.

Menurut hasil riset yang dipublikasikan di Journal of Archaeological Science edisi 1 Maret, karya seni itu tampak sebagai coretan tinta pada cahaya alami. Namun para peneliti di British Museum dan Faculty of Oriental Studies Oxford University mengidentifikasi tato-tato itu pada 2017 menggunakan fotografi inframerah.

 

2 dari 3 halaman

Pengetahuan Baru tentang Tato

"Ini sebenarnya memberikan wawasan yang sepenuhnya baru mengenai penggunaan tato," kata Daniel Antoine, kurator antropologi di British Museum dikuti Reuters, Minggu (4/3/2018).

"Lokasi tato-tato ini menunjukkan bahwa mereka dirancang untuk sangat terlihat pada bagian atas lengan dan punggung," katanya, menambahkan bahwa penemuan itu mendorong ke belakang 1.000 tahun bukti perajahan di Afrika.

Diketahui, mumi-mumi itu digali 100 tahun lalu di kota Gebelein, Mesir, sekitar 40 kilometer selatan Luxor masa modern. Mereka berasal dari masa 3351 sampai 3017 SM, yang merupakan periode Predynatic sebelum Mesir disatukan oleh Firaun pertama.

 

3 dari 3 halaman

Makna dari Tato

Para peneliti mengatakan tato perempuan mungkin menunjukkan status, keberanian atau pengetahuan magis, sementara para pria tampaknya merupakan simbol kejantanan dan kekuatan.

Sebelum penemuan itu, para arkeolog meyakini tato di Mesir hanya dilakukan pada perempuan, karena tato hanya digambarkan pada arca-arca perempuan pada periode itu. Tato tertua yang masih bertahan adalah desain geometris pada mumi mayat yang disebut Otzi, yang berasal dari masa sekitar 5.300 tahun lalu dan ditemukan masih awet di pegunungan Alpen Italia pada 1991.

Penulis: Laksa Mahardikengrat

Sumber: Brilio.net