Sukses

Supermarket di Inggris Larang Penjualan Minuman Berenergi pada Anak

Anak-anak di Inggris dilarang membeli minuman berenergi di supermarket.

Liputan6.com, Jakarta Tidak semua makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh orang dewasa juga dapat dikonsumsi oleh anak. Salah satunya adalah minuman berenergi. Atas kekhawatiran mengenai dampak buruk dari minuman berenergi yang memiliki kandungan gula dan kafein tinggi, sejumlah supermarket di Inggris melarang penjualan produk-produk itu pada anak.

Beberapa dari supermarket di Inggris yang ikut melarang penjualan minuman berenergi pada anak adalah Asda, Waitrose, Tesco, Co-op, Aldi, Lidl, Morrisons dan Sainsbury’s.

Selain supermarket, gerai lain yang mengikuti kebijakan serupa di Inggris adalah gerai farmasi Boots. Para peritel itu tak menjual minuman berenergi dengan kandungan kafein yang melebihi 150 miligram per liter pada anak di bawah 16 tahun.

 

2 dari 3 halaman

Kebijakan baru di tahun 2018

Co-op, Aldi, dan Lidl di Inggris sudah memberlakukan aturan tersebut sejak 1 Maret 2018, sementara Morrisons, Waitrose, Asda, dan Boots mulai memberlakukannya pada 5 Maret 2018. Tesco, baru akan memberlakukan kebijakan itu pada 26 Maret 2018.

“Membantu konsumen kami untuk hidup lebih sehat sudah menjadi tujuan utama kami. Kami telah mendengar kekhawatiran publik yang terus bertambah besar mengenai anak-anak yang mengkonsumsi minuman dengan tingkat gula dan kafein yang tinggi,” ucap juru bicara Boots.

 

3 dari 3 halaman

Dorongan dari masyarakat

Gerakan para supermarket di Inggris untuk memberlakukan larangan penjualan minuman berenergi didorong oleh aksi pengunjuk rasa, yang meminta agar pemerintah Inggris melarang sepenuhnya penjualan minuman berenergi.

Banyak pihak melihat bahwa inisiatif supermarket untuk secara sukarela memberlakukan aturan ketat bagi penjualan minuman berenergi pada anak merupakan hal positif. Salah satunya adalah celebrity chef Jamie Oliver yang mengunggah tweet di twitter dengan hashtag #NotForChildren.

Bio In God Bless