Liputan6.com, Jakarta Pameran Adiwastra Nusantara tahun ini kembali digelar. Mengusung tema besar “Nuansa Kekinian dalam Balutan Wastra Adati Nusantara”, pameran ini akan berlangsung 11-15 April 2018 di Hall A dan B Jakarta Convention Centre (JCC).
Pameran ini menjadi wadah bagi perajin dan Usaha Kecil dan Menengah (UMK) untuk memamerkan dan menjual hasil karyanya kepada masyarakat yang lebih luas.
Baca Juga
Puncak Gunung Fuji Jepang Akhirnya Bersalju Setelah Memecahkan Rekor 130 Tahun, Dampak Krisis Iklim Kian Nyata
Trik Baru Maskapai Amerika untuk Cegah Penumpang yang Suka Serobot Antrean Boarding Pesawat, Bisa Dicoba di Indonesia
Kolam Penampung Koin Sementara di Depan Air Mancur Trevi Italia Diejek Mirip Bak Cuci Kaki
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana didampingin Ketua Penyelenggara Wisa Herdiawan saat jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Rabu (21/3/2018) mengatakan, kain Nusantara bukan hanya perkara kultur, tapi juga menyangkut pariwisata. Kain Nusantara bisa menjadi identitas masyarakat Indonesia di luar negeri.
Advertisement
“Pameran ini mengawinkan dua kutub budaya yang berbeda, budaya modern dan budaya yang menampilkan sesuatu hal yang sangat tradisional. Ini bisa dibilang adat yang kekinian,” ungkap Pitana.
Lebih jauh Pitana mengatakan, pihak Kementerian Pariwisata mengapresiasi digelarnya Pameran Adiwastra Nusantara yang tahun ini memasuki tahun yang ke-11, dan trennya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Mendongkrak Kunjungan Wisata
I Gde Pitana menilai bahwa tema Pameran Adiwastra Nusantara 2018 sangat tepat, karena mengangkat karya kekinian di era digital, dan sasaran generasi milenial yang tak lepas dari internet dan media sosial sebagai sarana yang sangat efektif untuk mempromosikan acara pameran maupun produk-produk kain tradisional unggulan Nusantara.
Sementara itu, berkaitan sisi produk yang dipamerkan berupa wastra adati atau kain tradisional unggulan, dengan sektor pariwisata adalah sama-sama menjadi bagian dari ekonomi kreatif atau creative industry, sehingga mempunyai hubungan sangat erat atau bersimbiosis mutualisme. “Terpenting, pameran yang ke-11 ini akan mendatangkan wisatawan ke Indonesia, berkontribusi pencapaian target 17 juta wisman dan 270 juga pergerakan wisnus, khususnya di Jakarta sebagai kota MICE,” tambah Pitana.
Advertisement
Melibatkan Perajin Lokal
Sementara itu Wida selaku Ketua Penyelenggara mengatakan, dalam gelaran Pameran Adiwastra Nusantara, pihaknya selalu mengajak mitra, yaitu perajin lokal dari berbagai daerah di Indonesia untuk ambil bagian dalam pameran ini.
“Kami juga mengajak perajin yang baru, masih banyak perajin yang belum tersentuk di daerah. Dari 400-an peserta yang ikut, itu 30 persennya dari daerah-daerah seluruh Indonesia. Kecuali Papua, mereka gak punya wastra,” ungkap Wida.
Tak hanya menampilkan beragam kain Nusantara, pameran ini juga diramaikan dengan pegelaran busana rancangan para desainer muda alumni Esmod Jakarta, yang mencoba mengombinasikan nuansa etnik dengan desain yang kekinian.
Pihak penyelenggara sendiri menargetkan 10.000-12.000 pengunjung tiap hari selama penyelenggaraan berlangsung. Sedangkan target penjualan dengan transaksi langsung lebih tinggi 10 persen dari tahun sebelumnya, atau menembus angka Rp 55 miliar.
Simak juga video menarik berikut ini: