Liputan6.com, Jakarta Mahasiswa Indonesia di Managemet Development Institute of Singapore (MDIS) tampil memukau dalam parade Chingay 2018 di Singapura. Dalam parade terbesar di Asia yang berlangsung tiap tahun itu, kontingen Indonesia tampil dengan kostum berbahan hologram dan model mobil terbang.
Mobil terbang berskala 1:1 atau ukuran asli tersebut mencuri perhatian penonton. Kendaraan unik tersebut dikonsep dan didesain oleh mahasiswa Sekolah Teknik MDIS dengan printer 3D standard industri.
Mobil terbang tersebut merupakan model pertama yang dirakit oleh kontingen MDIS untuk parade Chingay 2018. Mobil terbang yang memiliki panjang tiga meter dan tinggi 1,7 meter ini juga dilengkapi dengan baling-baling yang berputar pada sayap sebagai refleksi visi mahasiswa Indonesia sebagai kendaraan masa depan.
Advertisement
Â
Â
Mobil Terbang Simbol Masa Depan
"Mobil terbang menjadi simbol masa depan pendidikan yang menunjukkan inovasi di bidang teknologi 3D printing dan beberapa ilmu baru yang bermunculan," ujar mahasiswa tingkat awal Teknik Elektro MDIS Ra Woonjae.
Berbalut kostsum sporty dengan bahan holografik, mahasiswa MDIS menampilkan tarian yang terinspirasi dari genre hip-hop dengan hentakan musik Gloria Estefan, Conga. Kontingen juga memberikan clappers kepada penonton agar dapat menari bersama.
Advertisement
Persahabatan Multikultural
Selain mahasiswa Indonesia, peserta parade juga diisi oleh mahasiswa Jepang, Rusia, Myanmar, Korea Selatan, dan China. Keberagaman kontingen juga merupakan refleksi dari kehidupan mahasiswa di MDIS multikultural yang menunjukkan persatuan dan persahabatan antara mahasiswa dari kebudayaan yang berbeda.
"Selain dapat teman baru, acara ini juga melatih kami mengatur waktu untuk belajar, ujian, dan latihan menari," imbuh Puspa Aroma, mahasiswa tingkat akhir di Bangor University program Bachelor of Science (Hons) in Business Studies and Finance dan Wakil Presiden Business Club Exco MDIS (2017-2018).