Liputan6.com, Jakarta Gelaran Vietnam Internasional Travel Mart (VITM) baru saja berakhir. Pameran pariwisata yang digelar di Ha Noi International Center for Exhibition (I.C.E. Ha Noi) turut diramaikan perwakilan Indonesia. Kementerian Pariwisata sendiri memfasilitasi 12 pelaku bisnis pariwisata, terdiri 7 travel agent/tour operator dari Indonesia, 4 travel agen dari Vietnam yang menjual paket wisata Indonesia, dan 1 dari Dinas Pariwisata Provinsi DI Yogyakarta, sebagai sellers di VITM 2018. Delegasi Indonesia menempati booth seluas 72 meter persegi, berada di Hall B1 ICE Ha Noi.
Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (3/4/2018) menjelaskan, menengok tahun kebelakang, pada Vietnam Internasional Travel Mart tahun 2017 tercapai transaksi Rp 5,2 Miliar. Tahun ini Kemenpar mentargetkan tumbuh 20 persen dari pencapaian tahun 2017 atau senilai Rp 6,1 M. Luar biasanya, realisasi tahun 2018 tercapai penjualan sebanyak 2.669 pax atau senilai Rp 13,4 miliar (tumbuh 257 persen) yang terdiri dari real transaction Rp 724 juta dan potential transaction Rp 12,7 miliar.
Baca Juga
Kasus Dugaan Penipuan Paket Wisata ke Korea Selatan oleh Influencer Malaysia, Kerugian Capai Rp1,64 Miliar
Viral Pungli Joki Pemandu Jalur Alternatif Puncak Bogor Rp850 Ribu, Apakah Permintaan Maaf Pelaku Cukup Loloskan dari Jerat Hukum?
Wajah Baru Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Jelang Tahun Baru 2025, Lebih Hijau dan Bisa Drop Bagasi Mandiri
“Transaksi yang dihasilkan tahun ini meningkat 257 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 5,3 miliar. Peningkatan transaksi antara lain dikarenakan adanya kontrak paket wisata golf selama 1 tahun sebesar US$ 346.700 atau senilai Rp 4,78 miliar. Pameran ini dikemas dalam konsep bisnis ke konsumen dan bisnis ke bisnis, sehingga peserta bisa langsung menjual paket wisata atau menjajaki kerja sama dengan pelaku industri pariwisata Vietnam serta negara lain peserta VITM,” kata I Gde Pitana.
Advertisement
Pasar Pariwisata Vietnam
Dijelaskanya, Vietnam merupakan pasar yang sedang berkembang, kondisi ini seiring dengan membaiknya perekonomian negeri tersebut yang memberikan dampak langsung terhadap meningkatnya kemampuan masyarakat Vietnam untuk bepergian dan berwisata ke luar negeri (outbound) dan ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk dapat menggaet calon wisatawan asal Vietnam.
Pada pameran di VITM Hanoi 2018, booth Indonesia (Kemenpar) menerima penghargaan (awards) sebagai ‘The Most Impressive Booth’, mengalahkan booth Korea, Thailand, Jepang, Malaysia, dan peserta lainnya. Piagam penghargaan diberikan langsung oleh Vice Chairman of Vietnam Tourism Association President, Vu The Binh.
Advertisement
Booth Indonesia Selalu Menarik
Duta Besar RI Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi, mendampingi Wakil Perdana Menteri Vietnam Vu Duc Dam, berkesempatan mengunjungi Paviliun Indonesia di pameran itu. Dia memberikan apresiasi terhadap Booth Indonesia yang dinilai paling menarik dari segi dekorasi, aktivasi, dan paling banyak dikunjungi pengunjung, serta memiliki nilai lebih dalam memberikan pengalaman bagi pengunjung mengenai produk dan destinasi pariwisata Indonesia, yaitu melalui aktivasi batik corner, VR360, dan coffee corner.
"Tahun 2017 jumlah wisatawan Vietnam ke Indonesia berkisar 67.000 orang. Dengan promosi yang gencar diharapkan jumlah tersebut bisa meningkat hingga mendekati 80.000 orang," ujar Ibnu Hadi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberi apresiasi pada keikutsertaan Indonesia pada VITM 2018 kali ini. Pihaknya optimis kehadiran Indonesia di Vietnam International Travel Mart (VITM) 2018 mampu menjaring banyak wisatawan Vietnam.
“Pasar ASEAN masih cukup potensial untuk digali. Dengan strategi pemasaran dan promosi yang tepat, banyak wisatawan ASEAN bisa dihadirkan. Kehadiran Wonderful Indonesia di VITM 2018 adalah strategi tepat untuk mendatangkan wisatawan Vietnam,” paparnya.
Simak juga video menarik berikut ini: