Liputan6.com, Jakarta Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia menawarkan keindahan alam yang memukau dan dapat memberikan inspirasi. Perjalanan singkat kelompok seni Kalanari Theatre Movement ke pulai Morotai, menginspirasi mereka untuk membuat karya seni pertunjukan teater yang unik. Bertajuk Moro: A Fashion Story, kelompok seni yang berasal dari Yogyakarta ini menampilkan kolaborasi tari, musik, visual dan fashion dalam satu panggung teater di Galeri Indonesia Kaya, Minggu (1/4/2018).
Baca Juga
Advertisement
“Adanya kolaborasi antara seni tari, musik, visual, dan fashion sebagai elemen artistik utama, Kalanari Theatre Movement menampilkan kesegaran dalam panggung seni pertunjukan. Mengajak penikmat seni untuk turut berimajinasi dalam sebuah kolaborasi karya seni,” kata Renitasari Adrian Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation pada rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa (3/4/2018).
Pementasan teater berdurasi kurang lebih 60 menit ini, berawal dari perjalanan Kalanari Theatre Movement ke pulau Morotai dan mencatat sebuah filosofi menawan, yaitu Morodina, Morodaku, Morodahu, dan Morodaki. Filosofi tersebut secara ringkas menceritakan bahwa leluhur suku Moro hidup dan berasal dari laut, langit, hutan, dan permukaan tanah.
Kalanari Theatre Movement
Dibalut dalam satu cerita yang mengisahkan seorang nenek bernama Tun yang pernah hilang dan kembali. Dipercaya bahwa Tun melakukan perjalanan antara dunia manusia dengan dunia lain yang tak kasat mata. Keempat unsur utama tadi, dirangkai sebagai teks yang dibalut dengan tari, musik, dan fashion.
Kalanari Theatre Movement membingkai warna, nuansa, model, serta gaya fashion dalam sebuah pertunjukan teater yang apik. Pada pertunjukan ini, penikmat seni akan dibawa pada pertunjukan yang unik yaitu pergelaran fashion yang bercerita.
Advertisement
Fashion dalam balutan seni teater
“Bagi kami, teater merupakan pintu masuk sekaligus pintu keluar untuk mempelajari, mengiterpretasi, mengeksplorasi lalu merepresentasikan kebudayaan suatu masyarakat. Tak hanya sebagai pencipta pertunjukan, teater memiliki visi dan misi yang luhur dalam mengembangkan kebudayaan masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai utama kemanusiaan. Hari ini, kami ingin mengajak penonton yang hadir untuk terlibat dalam pertunjukan yang tidak biasa namun tentunya masih dapat dipahami dan menjadi suatu pertunjukan yang menghibur,” kata Gandez Sholekah pimpinan produksi Kalanari Theatre Movement.
Dalam proses pelaksanaannya, kelompok seni ini didampingi oleh para mentor berpengalaman seperti, Garin Nugroho, Iswadi Pratama, Rama Soeprapto, Subarkah Hadisarjana, dan Nano Riantiarno.