Liputan6.com, Jakarta Meski memiliki rupa yang hampir sama ternyata tiga jenis gula merah ini berbeda. Gula Jawa, gula aren, dan gula palem ternyata punya proses pembuatan dan kegunaan yang berbeda. Sebelum Anda salah menggunakannya, simak tiga perbedaan gula merah yang perlu diketahui.
1. Gula Jawa
Baca Juga
Gula yang satu ini namanya pasti sudah sering banget kamu dengar bukan? Ya, gula Jawa merupakan salah satu gula yang kerap dipakai dalam masakan kuliner Indonesia. Warnanya khas yaitu cokelat gelap kemerah-merahan dan jenis gula ini sering disebut sebagai gula merah. Gula Jawa banyak dijual dalam bentuk silinder kecil yang padat. Gula ini terbuat dari sari pohon kelapa atau getah palma. Biasanya gula Jawa banyak ditemukan pada jajanan tradisional Indonesia seperti getuk dan gemblong.
Advertisement
2. Gula aren
Banyak orang yang sering terkecoh sama gula aren dan mengiranya sebagai gula Jawa. Gula aren sendiri terbuat dari nira pohon enau yang diolah secara tradisional dan dicetak dengan batok kelapa. Namun ada juga yang bentuknya silinder seperti gula Jawa. Untuk membedakannya dengan gula Jawa sebenarnya cukup mudah, kamu hanya perlu melihat dari segi warnanya saja, karena gula aren memiliki warna yang lebih cerah dan kekuningan. Selain itu, berbeda dengan gula Jawa yang teksturnya lebih keras, gula aren memiliki tekstur yang lebih empuk. Cita rasa gula aren tergolong lebih manis dan ketika dicairkan teksturnya lebih legit. Biasanya gula ini banyak ditemukan pada kuliner berkuah seperti wedang ronde, cendol dan kolak.
Advertisement
3. Gula palem
Nah kalau gula yang satu ini sebenarnya memiliki bentuk dan tekstur yang berbeda. Gula yang juga sering disebut gula pasir cokelat ini mempunyai tekstur yang mirip dengan gula pasir, namun lebih halus dengan warna kecokelatan. Selain disebut gula pasir cokelat, ada juga yang menyebutnya dengan nama gula semut. Gula ini terbuat dari nira atau sari batang tumbuhan palem. Aromanya yang sangat khas dan wangi, membuatnya sering dipakai dalam campuran makanan manis seperti kue tradisional ataupun kue modern.
Reporter: Annisa Amalia HapsariSumber: Brilio.net