Sukses

Ini Alasan Mengapa Jepang Bisa Jadi Kiblat Gastronomi Dunia

Jika Anda benar-benar menyelami dunia kuliner Jepang, negeri matahari terbit ini tak cuma punya sushi, katsu, dan ramen.

Liputan6.com, Jakarta Sushi, ramen, dan tempura merupakan kuliner asal Tokyo yang sudah tidak asing lagi di mata orang Indonesia. Ibukota Jepang tersebut memang telah dikenal sebagai kawasan gastronomi yang ajaib. Namun demikian, jika Anda ingin benar-benar menyelami keragaman kuliner Jepang yang kaya, Anda perlu keluar dari Tokyo dan coba untuk menyusuri daerah lainnya.

Paul Christie, CEO Walk Japan Food and Culture Tours seperti dikutip dari laman CNN.com, Selasa (10/4/2018) mengatakan, Jepang merupakan negara dengan ragam makanan paling kaya di dunia. Identitas regional yang kuat menjadi salah satu pendukungnya, dan masyarakat setempat juga bangga mempromosikannya.

 

2 dari 3 halaman

Kiblat Gastronomi Dunia

Apa yang membuat Jepang menjadi salah satu kiblat gastronomi dunia? Pertanian menjadi jawaban pertama, kemudian tradisi yang terjaga berabad-abad, dan restoran lokal dipelihara keberadaannya.

“Sejauh ini, mayoritas restoran di Jepang adalah perusahaan yang dikelola keluarga, di mana kebanggaan dalam kemampuan kuliner serta kepuasan pelanggan menjadi prioritas utamanya,” ungkap Christie, yang telah tinggal dan bekerja di Jepang selama 30 tahun.

“Restoran-restoran ini adalah tulang punggung budaya kuliner Jepang dan ada puluhan ribu di seluruh negeri ini,” kata Christie menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Rekomendasi Kuliner

Christie sendiri telah merekomendasikan beberapa daerah di Jepang yang cocok bagi traveler yang ingin merasakan surga gastronomi Jepang. Pertama Kunisaki dan Beppu, terletak di sisi timur Pulau Kyushu, kawasan ini terkenal dengan jalan-jalan kuno dan onsen (pemandian air panas). Onsen di kawasan ini bahkan digunakan untuk mengukus mi, makanan laut, hingga sayuran. Untuk kawasan ini, Christie merekomendasikan mencoba restoran  Kayanoki. Tempat ini menyajikan mi yang dibuat dengan sangat indah dicampur dengan bahan-bahan segar yang bersumber dari petani setempat.

Kedua Hiroshima, berada di Pulau Honshu, pulau terbesar di Jepang ini meski telah berkembang menjadi modern namun sentuhan tradisi kuliner setempat belum jua hilang.

“Makanan utama di kawasan ini adalah pancake gurih okonomiyaki. Ini sudah ada sejak 1951, dan popularitasnya makin dikenal di seluruh Jepang,” ungkap Christie.

Ketiga, Semanjung Izu di Pulau Honshu merupakan kawasan yang menjadi sumber mata air alami, yang sering dibuat menjadi sake buatan lokal dan bir. Menurut Christie ini menjadi tempat beberapa restoran yang paling  dicintai dengan beragam sajian makanan laut, seperti cumi-cumi, lobster, termasuk makanan lokal Suiko.

 

Simak juga video menarik berikut ini: