Liputan6.com, Jakarta Tepat pada 18 April 2018, dunia merayakan Hari Internasional untuk monumen dan situs atau yang dikenal dengan Hari Warisan Dunia. Sebagai negara yang memiliki delapan situs warisan dunia, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang merayakan hari Internasional ini.
Untuk itu Direktorat Warisan Budaya Benda Dunia, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan mengadakan perayaan spesial di kawasan Galeri Komunitas, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur.
Hari Warisan Dunia sendiri merupakan sebuah momentum yang memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, akan keragaman warisan dunia. Selain itu, berbagai situs warisan dunia ini harus dilindungi serta dilestarikan karena rentan adanya kerusakan yang dapat menghancurkan. Sehinggga situs warisan ini dapat dinikmati oleh anak cucu dengan kondisi yang terawat. Hal ini sesuai dengan tema perayaan Hari Warisan Dunia tahun ini yaitu “Warisan Untuk Generasi Mendatang”
Advertisement
“Yang ingin ditekankan dalam perayaan Hari Warisan Dunia ini sekarang adalah bukan lagi hanya mengenalkan apa itu warisan dunia, tetapi lebih kepada bagaimana kita mentransfer pengetahuan kita kepada generasi yang lebih muda”, ungkap Yunus Arbi, Kepala Sub-Direktorat Warisan Budaya Benda Dunia, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, dari rilis yang diterima oleh tim Liputan6.com pada Kamis (20/4/2018).
Rangaian kegiatan untuk memperingati Hari Warisan Dunia
Mengiringi perayaan Hari Warisan Dunia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menyelenggarakan serangkaian kegiatan selama 17 – 18 April 2018. Mulai dari workshop dan diskusi yang mengambil tema “Borobudur dalam Potret Lansekap Budaya”.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Konservasi Borobudur dan Galeri Komunitas ini bertujuan untuk mendorong para generasi muda untuk memahami lebih baik tentang konteks dinamis dari Situs Warisan dunia di Indonesia.
Advertisement
Hari Warisan Dunia
Perayaan Hari Warisan Dunia ini juga diisi dengen pemotongan tumpeng bersama oleh para peserta workshop, para pemangku kepentingan dari Balai Konservasi Borobudur, BPCB DIY, dan BPCB Jawa Tengah. Selain itu juga hadir Perwakilan Kemdikbud, Camat Borobudur, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, staff UNESCO di Borobudur serta perwakilan masyarakat Borobudur. Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh penampilan tari Kubro Siswo dari grup tari komunitas Borobudur yang menghibur para hadirin.
“Diharapkan melalui perayaan ini, generasi muda bisa terus melestarikan Situs Warisan Dunia kita dengan pendekatan dan inovasi yang kekinian ala sekarang. Mereka juga perlu mengidentifikasi titik titik kerawanan dalam upaya pelestarian sehingga mereka kemudian bisa memberikan kontribusi solutif di masa mendatang,” tutup Yunus.