Sukses

Komunikasi Adalah Kunci dari Hubungan Cinta yang Terbebas dari Konflik

Ingin memiliki hubungan cinta yang bebas dari konflik? Ini caranya.

Liputan6.com, Jakarta Konflik hampir tidak dapat dihindari dalam suatu hubungan cinta. Konflik bisa terjadi karena keterampilan komunikasi yang buruk, perselisihan, dan kesalahpahaman.

Jika Anda ingin berhasil mempertahankan hubungan cinta jangka panjang dengan siapapun baik pasangan, keluarga, sahabat, atau rekan kerja Anda, keterampilan berkomunikasi yang baik wajib Anda miliki.

Dilansir dari Verywellmind, berikut kiat-kiat tentang keterampilan komunikasi yang efektif dan bisa Anda terapkan dalam hubungan cinta.

Dengarkan dengan Saksama

Banyak orang tidak benar-benar mendengarkan ketika berbicara dengan orang lain. Tetapi mereka memikirkan apa yang akan mereka katakan selanjutnya ketika orang lain berhenti bicara. Jadi bukan sekadar mendengarkan untuk menjawab lawan bicara, tapi Anda harus menyimak baik-baik apa yang dia katakan. Dengan demikian, Anda akan benar-benar mengerti maksud hatinya dan komunikasi akan berjalan efektif secara dua arah.

Meskipun mungkin sulit, cobalah benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan lawan bicara Anda. Jangan menginterupsi. Jangan bersikap defensif. Cukup dengarkan dan refleksikan kembali apa yang mereka katakan sehingga mereka tahu Anda telah mendengarnya. Maka, Anda akan memahaminya dengan lebih baik dan mereka akan lebih bersedia untuk mendengarkan Anda.

Lihat dari Sudut Pandang Mereka

Dalam suatu konflik, sebagian besar dari kita terutama ingin merasa didengar dan dipahami. Tetapi terlalu banyak fokus pada keinginan kita sendiri untuk dipahami bisa menjadi bumerang. Cobalah untuk benar-benar melihat sisi lain. Ajukan banyak pertanyaan kepada lawan bicara agar Anda benar-benar memahami apa yang mereka inginkan dan mengerti bagaimana maksud hatinya. Jika Anda bersikap demikian, maka ia pun akan dengan senang hati memahami apa yang Anda inginkan.

2 dari 3 halaman

Menanggapi Kritik dengan Empati

Ketika seseorang menyampaikan kritik kepada Anda, jangan terburu-buru bersikap defensif. Kritik memang hal yang susah kita terima karena kadang disampaikan dengan berlebihan dan emosional. Namun, cobalah untuk lebih dulu mendengar dan memahami sudut pandang mereka, baru kemudian merespons kritik dengan santun dan dengan pikiran terbuka. Alih-alih merasa disalahkan, Anda bisa menjadikan kritik sebagai koreksi diri untuk menjadi lebih baik.

 

3 dari 3 halaman

Carilah Kompromi

Daripada mencoba untuk memenangkan argumen, carilah solusi yang memenuhi kebutuhan setiap orang, baik melalui kompromi atau solusi baru yang bisa memuaskan Anda dan orang lain. Dengan berkompromi, komunikasi antara Anda dengan orang lain akan terbangun secara lebih sehat.

Ana Fauziyah