Liputan6.com, Jakarta Diskusi panel bertajuk Hitmaker in Multiple Platform menjadi magnet lain bagi para audiens yang hadir di XYZ Day 2018. Digelar di The Hall, Senayan City, Jakarta, Rabu (25/4/2018), diskusi panel ini menghadirkan Ernest Prakasa, Lenggogeni Frauk (Gen Halilitar), dan David Suwarto.Â
Dengan keyakinan semua orang memiliki caranya sendiri untuk menjadi seorang hitmaker, maka tiap orang punya peluang yang sama untuk menjadi seorang hitmaker. Salah satunya adalah Ernest Prakasa. Baru terjun di dunia film, semua film yang dibuat Ernest Praksa mampu menembus Box Office Indonesia.
Baca Juga
Â
Advertisement
Ernest dan Film
Ernest mengatakan, membuat sebuah film bergantung ada produsernya. Setiap produser punya value dan kepercayaannya masing-masing.
"Mau breakdown formulanya agak sulit. Karena film punya banyak unsur. Balik lagi ke pribadi masing-masing. Buat gue, bikin film komedi itu ngga sekedar lucu tapi punya message. Ada message yang coba disampaikan. Kalau message itu diamini sama orang lain akan jadi relate sama penontonnya," ujar Ernest Prakasa di forum XYZ Day 2018.
Â
Advertisement
Gen Halilintar
Selain Ernest, hal yang sama juga diutarakan Lenggogeni Frauk atau yang biasa disapa Ibu Gen. Bersama keluarganya Ibu Gen kini memiliki 17 channel yang dikelolanya sendiri. Melalui channel media sosial berbagi video, Ibu Gen berharap bisa memberikan konten kreatif yang menghibur sekaligus bisa menyampaikan pesan positif.
"Starting point bikin 17 channel, kita ingin menyebarkan pesan positif dengan cara yang menarik. Biar jadi menarik dan mau menonton adalah caranya dengan mencari keunikan. Dengan punya 11 anak dan togetherness yang dibangun terus dengan karakter anak yang berbeda-beda. Itu yang membedakan," ujar Ibu Gen.
Konten digital yang semakin beragam, membuat televisi kini juga terbuka dengan konten yang lebih menarik. Menurut David Suwarto selaku tim Programming SCTV, konten digital bisa menjadi alternatif dengan menggandeng content digital creator.
Simbiosis mutualisme bisa terjadi antara televisi dan digital. Di mana sebuah konten di dunia digital menjadi batu loncatan di televisi.