Sukses

Bekraf Gandeng 5 Daerah untuk Adakan IKKON 2018

Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) terus melakukan berbagai upaya untuk menggerakan industri ekonomi kreatif Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) terus melakukan berbagai upaya untuk menggerakan industri ekonomi kreatif Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan kontribusi industri ekonomi kreatif pada PDB nasional sebesar 922 triliun. Hal tersebut diungkapkan oleh Ricky Joseph Pesik selaku Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif pada Kamis (26/4/2018) dalam peluncuran IKKON 2018 di Jakarta.

Indonesia sendiri memiliki 1.331 suku bangsa yang masing-masing memiliki berbagai potensi budaya yang bisa digali sebagai industri kreatif. Melalui ekonomi kreatif, potensi lokal dapat dikembanhkan bentuk dan fungsinya sehingga memberikan nilai ekonomis bagi daerahnya.

Bekraf bertugas membuat sebuah program yang memanfaatkan potensi budaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di seluruh pelososk Indonesia. Oleh sebab itu, Bekraf menginisiasi diselenggarakan program Inovasi dan Kreatif Melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) sejak 2016.

2 dari 3 halaman

Bekraf Gandeng 5 Daerah untuk Adakan IKKON 2018

"IKKON layaknya dipandang sebagai sebuah upaya dan kawah candra dimuka bagi para pelaki kreatif untuk kembali belajar esensi masyarakat indonesia sesungguhnya yang sangat kultural dan beragam. Dengan tergabung di IKKON, para peserta masum ke dalam fase proses," ujar Ricky Joseph Pesik.

Ricky pun menambahkn bahwa IKKON juga menjadi sarana sumber penciptaan produk yang berbasis pada budaya. Sehingga para pelaku ekonomi kreatif bisa memposisikan karyanya berbeda dari yang lain.

Program IKKON sendiri sudah berjalan sejak 2016 dan telah menjangkau 51 desa binaan dari kabupaten/kota. Pada IKKON 2018, Bekraf menggandeng lima kabupaten/kota untuk mengikuti pembinaan dan pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal. Lima kabupaten/kota tersebut adalah Kabupaten Siak, Riau; Kabupaten Belitung, Bangka Belitung; Kota Singkawang, Kalimantan Barat; Kabupaten Dompu, NTB; Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Pemilihan lima daerah ini berdasarkan proses dalam tiga tahap. Yakni, memilih daerah nominasi dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Bekraf. Di antaranga adalah masuk ke dalam wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal), termasuk dalam 10 destinasi pariwisata prioritas nasional, daerah yang mengirimkan banyak TKI dengan cara ilegal, termasuk kabupaten/kota yang sudah memiliki MOU dengan Bekraf dan sudah mengisi survei PM3KI dari Bekraf

3 dari 3 halaman

Bekraf Gandeng 5 Daerah untuk Adakan IKKON 2018

Setelah itu, wilayah yang terpilih menjadi nominasi, dibahas dalam Rapat Pimpinan Bekraf yang dihadiri oleh Wakil Kepala Badan, Sestama, dan enam Deputi Bekraf. Dari rapat tersebut diputuskan 12 wilayah yang diundang untuk mempresentasikan potensi daerahnya masing-masing dan komite PemDa untuk melanjutkan pelaksanaan program IKKON dengan mengalokasikan APBD pada tahun berikutnya. Dari situ, barulah ditetapkan lima daerah yang akan diselenggarakan IKKON.

Dalam pelaksanaannya, program IKKON 2018 akan mengirim tim profesional yang berasal dari banyak bidang kreatif ke lima wilayah terpilih untuk melakukan pembinaan. Dengan konsep live in ini, tim profesional akan berinteraksi dengan masyarakat lokal untuk menggali potensi kreatif di daerah tersebut. Dari kolaborasi antara pengrajin dan stakeholder lokal akan menghasilkan inovasi yang menjadi produk kreatif terbaru dari daerah tersebut.

Bekraf sadar bahwa program IKKON tidak bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia dalam satu kali pelaksanaan. Oleh karena itu, Ricky Joseph Pesik menuturkan bahwa program IKKON ini menjadi program model yang terus dikembangkan setiap tahunnya. Sehingga dapat menjadi panduan untuk membuat program sejenis secara mandiri di berbagai daerah.