Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian terbaru tentang aktivitas neurologis berdasarkan pemindaian MRIS menyatakan bahwa dua orang yang sangat dekat atau menjalin hubungan persahabatan bisa jadi karena mereka berada di gelombang otak yang sama, benarkah?
Ternyata, ilmu pengetahuan bisa menjelaskan tentang bagaimana seseorang memilih orang-orang untuk menjalin hubungan persahabatan dengan diri mereka.
Baca Juga
Dilansir dari yourtango.com, Senin (30/4/2018), banyak orang terbukti lebih suka membuat ikatan yang dekat dengan orang-orang yang mirip dengan diri mereka, apakah Anda salah satunya? Bukan hanya soal minat, persahabatan juga bisa dimulai karena usia, tingkat pendidikan, dan latar belakang yang sama.
Advertisement
Otak dapat mempengaruhi persahabatan Anda?
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan kognitif di University of California, Los Angeles menemukan bahwa dua orang yang bersahabat tidak hanya berbagi aspek yang dapat diukur dari identitas mereka saja, namun juga pola aktivitas otak yang sangat mirip.
Advertisement
Otak dapat mempengaruhi persahabatan Anda?
Bahkan jika Anda pernah mengalaminya, dua orang yang bersahabat dekat bisa merespon sesuatu dengan cara yang sama, ya? Setelah melakukan penelitian, Dr Parkinson dan timnya menemukan bahwa beberapa orang yang dekat satu sama lain dalam hal pertemanan memiliki kemungkinan lebih besar untuk merespon dengan cara yang sama. Sedangkan beberapa orang lainnya yang tidak mengenal satu sama lain menunjukkan respon yang tidak sesuai.