Sukses

Sensasi Seru Aneka Menu Gorengan Ala Jepang Buatan Chef Hori Iku

Sudah pernah mencicipi gorengan khas asli Jepang? Jika belum, Anda wajib menyimak pengalaman kami yang satu ini.

Liputan6.com, Jakarta Gorengan ternyata tidak hanya populer di Indonesia saja, Jepang juga memiliki jenis makanan yang sama, dikenal dengan nama Koromoage. Hari ini, Senin (7/5/2018), tim Liputan6.com berkesempatan mengunjungi Kediaman Duta Besar Jepang di Indonesia untuk mencicipi gorengan khas Jepang, penasaran?

Dimasak langsung oleh Hori Iku, Chef Kedutaan Besar Jepang, kami diberi kesempatan untuk melihat secara langsung semua prosesnya, mulai dari mengolah bahan, hingga menggorengnya. Ada 9 jenis makanan yang disajikan, mulai dari asparagus hingga daging cumi dan udang yang diolah menjadi gorengan.

Kesembilan jenis makanan ini diolah dengan cara yang hampir mirip. Bahan utamanya harus diluluri dengan tepung terigu terlebih dahulu, dicelup ke dalam putih telur yang telah dikocok sempurna, kemudian baru dibalurkan dengan tepung khusus yang akan membuatnya renyah.

Chef Hori Iku mengolah semua bahan makanan dengan sangat cermat, mulai dari alasan mengapa semua bahan harus dilumuri dengan tepung terigu terlebih dahulu, baru dicelupkan ke dalam putih telur.

"Cara itu dilakukan untuk mengontrol kadar air dari bahan-bahan makanan yang digunakan," jelas Hori Iku ketika ditanya.

Ya, seperti yang Anda ketahui, menggoreng bukan proses yang mudah, jika bahan makanan mengandung terlalu banyak air, maka minyak panas dapat meletus-letus. Bahan-bahan seperti udang dan cumi yang digunakan untuk gorengan juga tidak sembarangan.

 

 

2 dari 3 halaman

Komoroage, gorengan khas Jepang

Menurut Chef Hori Iku, cumi yang digunakan untuk gorengannya adalah cumi dengan tubuh yang lebih tebal. Hori Iku menyarankan untuk tidak menggunakan cumi bertubuh panjang, karena dagingnya lebih tipis dan kurang bisa dinikmati untuk dimasak menjadi gorengan.

Sedangkan udang juga harus diolah dengan benar. Pertama, Hori Iku menghilangkan kulit dan urat darah yang terdapat di bagian punggung.

"Urat darah jika tidak dihilangkan akan memberikan rasa pahit ketika dimakan," ungkap Hori Iku sambil melanjutkan proses mengolah bahan.

Tidak hanya menghilangkan urat darah, udang juga dibelah pada bagian tengah, kemudian diiris sepanjang tubuhnya, dan dipijat. Pijatan ini membuat udang tidak melengkung ketika digoreng dan tetap dalam posisi lurus.

Setelah semua bahan makanan selesai diolah, Chef Hori Iku mengajak kami untuk melihat proses penggorengannya. Kali ini, gorengan dimasak menggunakan minyak dari kacang kedelai.

3 dari 3 halaman

Komoroage, gorengan khas Jepang

Uniknya, untuk mengetahui apakah minyak yang digunakan telah cukup panas untuk menggoreng bahan makanan, Hori Iku menggunakan punggung tangannya. Ya, menurutnya, chef di Jepang diajarkan untuk menggunakan punggung tangan, bagian tangan yang memiliki kulit paling tipis untuk merasakan suhu minyak.

Ketika minyak siap, bahan makanan dimasukkan per jenis. Menurut Hori Iku, bahan makanan akan matang dengan lebih baik jika tidak dicampurkan terlalu banyak.

Di Jepang sendiri, gorengan atau Koromoage disajikan dengan Counter Style, di mana konsumen bisa melihat sendiri proses pembuatannya dan langsung memakannya ketika selesai dimasak.Â