Sukses

Taipei Menjelma Jadi Kota Destinasi Wisata yang Ramah Wisatawan Muslim

Data terbaru yang dirilis Global Muslim Travel Index (GMTI) mengungkap, Taiwan menjadi negara non-muslim peringkat 5 yang paling banyak ingin dikunjungi traveler muslim.

Liputan6.com, Jakarta Data terbaru yang dirilis Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) mengungkap, Taiwan menjadi negara non-muslim peringkat 5 yang paling banyak ingin dikunjungi traveler muslim, sejajar dengan Hong Kong dan melampaui Jerman, Australia, dan Amerika. Negara dengan ibukota Taipei ini pun masuk dalam Go List 2018 yang dirilis Fodor, sebagai negara yang perpaduan antara modernitas dan keindahan alam.

Dalam jumpa pers Fun Taipei di Jakarta, Rabu (9/5/2018), Commisioner of the Department of Information and Tourism Taipei City Government, Su Yu Chen mengatakan, Taipei kini berkembang menjadi salah satu destinasi wisata dunia dengan beragam atraksi wisata buatan maupun alam yang spektakuler.

Lebih jauh Chen mengatakan, kehadiran perwakilan dari Tourism Taiwan di Jakarta sendiri bermaksud untuk memperkenalkan wajah pariwisata Kota Taipei dalam empat musim yang berbeda di sepanjang tahun.

“Selain punya posisi yang bagus di Global Muslim Travel Index, Taipei juga punya sistem transportasi yang nyaman, punya banyak restoran halal tanpa alkohol dan 17 Juni kami mengundang orang Indonesia untuk merayakan Lebaran di Taipei,” ungkap Chen.

 

2 dari 3 halaman

Pasar Indonesia yang Besar

Tak dapat dipungkiri, dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, wajah Kota Taipei telah berubah menjadi kota festival dengan beragam atraksi wisata khusus. Tanpa harus meninggalkan ciri khas klasik yang menaungi kota ini, Taipei menjadi kota modern yang siap menyambut wisatawan dari berbagai negara, termasuk wisatawan muslim dari Indonesia.

Menurut data Biro Pariwisata, Kementerian Transportasi dan Komunikasi Taiwan, pada kuarter pertama 2018, jumlah wisatawan Indonesia meningkat 4,7 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Bahkan pada Maret kenaikan jumlah wisatawan Indonesia mencapai 21 persen. Hal ini menurut Chen menunjukkan potensi pasar Indonesia yang sangat besar.

 

3 dari 3 halaman

Pengakuan Dinda Kirana

Sementara itu, Dinda Kirana selaku Brand Ambassador Taipei Tourism untuk traveler Indonesia mengakui, Taipei bukan hanya kota yang mengandalkan pemandangan alam dan modernitas, tapi juga menyuguhkan transportasi yang simpel, yang memudahkan wisatawan untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata dalam satu hari.

“Meski enggak cukup, tapi tiga hari di Taipei sudah bisa lihat banyak keseruan. Taipei itu friendly menurutku, gampang cari teman di sana  kalau yang ingin solo-traveling. Banyak kuliner lucu juga, dan yang pasti transpotasinya nyaman,” ungkap Dinda Kirana.